M. Said Didu, Ole Gunnar Solskjaer, dan Mahfud MD/RMOL
Salah satu kelemahan kesebelasan papan atas Inggris, Manchester United, justru terletak pada sosok manajer dan pelatih utama, Ole Gunnar Solskjaer, dari Norwegia.
Solskjaer (dibaca: “Sok Jaeâ€) yang mendandani sang Setan Merah sejak 2018 itu kini dianggap kerap berbohong. Selain, sering asal-asalan memasang pemain di line up.
Penilaian ini disampaikan mantan Sektretaris Kementerian BUMN, M. Said Didu, dalam sebuah pesan di akun Twitter yang ditujukan kepada Menko Polhukam Prof. Mahfud MD, beberapa jam lalu. Mahfud MD memang dikenal sebagai penggemar MU yang didirikan di tahun 1878 itu.
Said Didu yang dikenal sebagai pendukung kesebelasan Inggris lainnya, Manchester City, memang kerap bertukar pesan dengan kawan-kawannya sesama penggila Liga Inggris di akun Twitter.
“Prof @mohmahfudmd harap beritahu Sok Jae bahwa kelemahan MU saat ini karena Sok Jae tidak perankan pemain sesuai aturan dan keahlian, hanya berdasarkan kedekatan,†tulisnya.
Dia menambahkan, pendukung MU belakangan juga kecewa karena pemain utama yang ditunjuk Sok Jae suka marah-marah dan merasa paling hebat.
Agar MU bisa mendapatkan lagi dukungan dari pendukung, menurut Said Didu yang harus dilakukan adalah Sok Jae harus jujur.
“Kunci solusinya adalah Sok Jae harus berhenti bohong,†demikian Said Didu.
Sejauh ini belum ada respon dari Mahfud MD atas kicauan sahabatnya itu.
Ini bukan kali pertama Said Didu memberikan penilaian mengenai MU.
Setelah MU kalah dalam pertandingan melawan Villarreal untuk merebut Piala Liga Eropa, akhir bulan Mei lalu, Said Didu juga menyoroti peran Sok Jae yang menurutnya banyak berbohong, selain memelihara fans bayaran atau buzzeRp untuk menutupi kegagalan plus mem-bully pengkritik.
Sok Jae juga disebutnya menggunakan wasit dan penjaga garis untuk menghajar lawan, berjanji palsu atau prank, serta otoriter.
Penilaiannya ini juga disampaikan lewat akun Twitter dengan me-mention Mahfud MD.