Berita

Raksasa teknologi asal China Xiaomi Corporation berhasil menjadi produsen smartphone terbesar kedua di dunia, mengalahkan saingannya dari Amerika Serikat, Apple Inc/Net

Dunia

Xiaomi Salip Apple Di Pasar Smartphone Global, Namun Masih Kalah Dari Samsung

SABTU, 17 JULI 2021 | 02:01 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Raksasa teknologi asal China Xiaomi Corporation berhasil menjadi produsen smartphone terbesar kedua di dunia, mengalahkan saingannya dari Amerika Serikat, Apple Inc.

Menurut sebuah laporan dari lembaga riset Canalys jelang akhir pekan ini, dijelaskan bahwa Xiaomi mendapatkan pangsa 17 persen dalam pengiriman smartphone global pada kuartal kedua tahun 2021. Merk ini berada di urutan kedua, tepatnya di belakang Samsung dengan 19 persen. Sedangkan Apple berada di urutan ketiga, dengan pangsa pasar global 14 persen.

“Xiaomi mengembangkan bisnis luar negerinya dengan cepat,” kata Manajer Riset Canalys Ben Stanton dalam keterangannya, sebagaimana diwartakan oleh Russia Today pada Jumat (16/7).

Dia mencatat, pengiriman Xiaomi telah melonjak 300 persen di Amerika Latin dan 50 persen di Eropa Barat jika dibandingkan tahun lalu.

Laporan terbaru ini menjadi semacam angin segar dan mendorong saham perusahaan China itu naik 4,1 persen pada perdagangan hari Jumat (16/7).

Laporan yang sama menjelaskan bahwa keberhasilan Xiaomi menyalip Apple tidak lepas dari lonjakan hingga 83 persen pengiriman smartphone global yang dilakukan merk tersebut baru-baru ini. Sementara itu, Samsung hanya mengalami peningkatan 15 persen dan Apple hanya 1 persen.

Hal lain yang membuat Xiaomi semakin dilirik adalah karena merk tersebut mulai merambah ke ranah smartphone premium dengan fitur canggih, namun dengan rata-rata harga yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pesaingnya, Samsung dan Apple.

"Dibandingkan dengan Samsung dan Apple, harga jual rata-rata (Xiaomi) masing-masing sekitar 40 persen dan 75 persen lebih murah. Jadi, prioritas utama Xiaomi tahun ini adalah meningkatkan penjualan perangkat kelas atas, seperti Mi 11 Ultra. Tapi itu akan menjadi pertempuran yang sulit,” begitu bunyi kesimpulan dari laporan Canalys itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya