Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Sebelum Nakes Makin Kelelahan, Pemerintah Harus Segera Evaluasi PPKM Darurat

JUMAT, 16 JULI 2021 | 17:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemerintah diminta segera mengevaluasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Hal ini penting segera dilakukan sebelum para tenaga kesehatan (nakes) mengalami kelelahan berkepanjangan.

Anggota DPRD Jabar, Daddy Rohanady mengatakan, tidak sedikit nakes yang dikabarkan mengundurkan diri akibat kelelahan melayani pasien Covid-19 sejak setahun lalu. Namun, di sisi lain gelombang pasien yang masuk sudah mengantre meski ruang perawatan yang ada sudah tak bisa menampung.

"Bahaya," tegas Daddy secara singkat ketika ditanya terkait situasi terkini terkait pandemi, Jumat (16/7).

Meski begitu, tambah Daddy, ketersediaan oksigen tetap diantisipasi, obat-obatan terus dipasok, dan alat pelindung diri (APD) juga harus ditambah.

Ruang perawatan di beberapa wilayah juga harus diusahakan ditambah, entah dengan tenda darurat atau bahkan ada yang menggunakan kontainer.

"Urusan nakes tak bisa diabaikan. Katakanlah semua tersedia, semisal obat, oksigen, APD, ruang rawat. Kalau nakesnya tidak ada atau sangat tidak mencukupi, apa jadinya?" lanjut Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Daddy mengungkap sempat ada kesepakatan bersama di tingkat pusat untuk menenggulangi ketersediaan nakes. Namun, hingga kini hal itu belum direalisasikan, padahal situasi begitu mendesak.

Pasalnya, para nakes setelah setahun lebih bergelut dengan pandemi Covid-19 dapat dipastikan mengalami kelelahan. Terlebih, para nakes banyak yang terpapar sehingga ada yang harus isolasi mandiri (isoman) atau bahkan dirawat di RS.

"Manusiawi sekali. Bahkan, tidak sedikit yang kemudian meninggal dunia. Beban berat pekerjaan seperti itu pasti memberi tekanan yang tidak ringan kepada nakes secara pribadi maupun keluarganya. Jangan sampai mereka masih harus memikirkan urusan yang tidak perlu mereka pikirkan," tegasnya.

Ia menilai tidak aneh jika terdapat pasien yang lamban tertangani oleh para nakes karena instalasi gawat darurat (IGD) di beberapa rumah sakit membeludak. Akhirnya, pasien lebih memilih isoman walaupun pihak rumah sakit bukan menolak pasien, tetapi karena jumlah pasien yang sangat melebihi kapasitas.

Oleh karena itu, ia meminta di situasi darurat ini nakes harus diselamatkan. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari para nakes yang justru mengundurkan diri.

"Ini butuh langkah luar biasa, termasuk kebijakannya, karena keadaannya pun luar biasa. Selain itu, evaluasi pula PPKM darurat, karena grafik pasien terpapar tidak melandai," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya