Berita

Menko Polhukam RI, Mahfud MD/Net

Politik

Nonton "Ikatan Cinta" Saat PPKM, Mahfud MD Kehilangan Sensitifitas Terhadap Penderitaan Rakyat

JUMAT, 16 JULI 2021 | 12:53 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD dianggap gagal karena tidak peduli terhadap derita rakyat.

Mahfud kembali mendapat sorotan karena masih sempat menonton sinetron "Ikatan Cinta" di tengah PPKM Darurat.

Analis sosial dan politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, Mahfud kehilangan sensitifitas pada keadaan rakyat jelata.


"Maaf, postingan Mahfud MD di Twitter itu menunjukan bahwa di lapisan elit kekuasaan sedang terjadi semacam pengabaian pada derita rakyat. Kehilangan sensitifitasnya pada keadaan rakyat jelata," ujar Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/7).

Cuitan tentang sinetron "Ikatan Cinta" itu diunggah Mahfud, Kamis (15/7). Mahfud menilai sinetron tersebut asyik ditonton, tapi alur ceritanya berputar-putar, dan pemahaman hukum penulis cerita kurang pas.

"PPKM memberi kesempatan kepada saya nonton serial sinetron Ikatan Cinta. Asyik juga sih, meski agak muter-muter. Tapi pemahaman hukum penulis cerita kurang pas. Sarah yang mengaku dan minta dihukum karena membunuh Roy langsung ditahan. Padahal pengakuan dalam hukum pidana itu bukan bukti yang kuat," twit Mahfud.

"Pembunuh Roy adalah Elsa. Sarah, ibu Elsa, mengaku sebagai pembunuhnya dan minta dihukum demi melindungi Elsa. Lah, dalam hukum pidana tak sembarang orang mengaku lalu ditahan. Kalau begitu nanti banyak orang berbuat jahat lalu menyuruh (membayar) orang untuk mengaku sehingga pelaku yang sebenarnya bebas," sambung dia melanjutkan.

Jelas Ubedilah Badrun, postingan Mahfud tersebut dalam situasi normal pun dianggap tidak pantas dilakukan oleh seorang Menko, apalagi saat ini dalam situasi rakyat sedang menderita akibat pandemi dan krisis ekonomi.

"Betul bahwa Mahfud MD adalah manusia biasa, tetapi dia seorang pejabat publik, apalagi sebagai Menko. Ketika bersedia menjadi pejabat publik maka dia secara rasional, moral dan hukum memiliki tanggungjawab besar di hadapan publik yang memerlukan sikap yang bijak dan hati-hati. Tentu saja mesti peduli pada keadaan rakyat banyak. Ini Mahfud MD gagal menunjukan itu," ucap Ubedilah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya