Berita

Tangkapan layar aksi kekerasan yang dilakukan oknum Satpol PP di Gowa, Sulawesi Selatan/Repro

Politik

Kritisi Arogansi Oknum Satpol PP, Pengamat: Kalau Bisa Humanis Kenapa Harus Bengis

JUMAT, 16 JULI 2021 | 09:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ternyata menyisakan sejumlah persoalan serius di lapangan. Tidak sedikit terjadi insiden adu mulut hingga aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum petugas di lapangan dalam menertibkan warga.

Seperti saat razia PPKM Darurat di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang tengah ramai dihujat publik. Sebab, oknum Satpol PP setempat diduga memukul ibu hamil yang merupakan pemilik warung kopi.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menyesalkan pendekatan petugas yang tidak mengedepankan komunikasi persuasif terhadap masyarakat. Menurutnya, ada kemungkinan pengetahuan petugas soal aturan di lapangan masih rendah.

"Sehingga bekerja dengan standar insting dan karakter masing-masing petugas," ujar Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (16/7).

Menurut Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini, ketika dilanda paceklik akibat pandemi Covid-19 di tanah air dan kondisi ekonomi rakyat sedang tidak menentu, sudah seharusnya pendekatan yang humanis dikedepankan oleh petugas.

"Rakyat sedang susah. Sedang menderita. Pendekatan petugas mestinya lebih humanis, kenapa harus bengis?" sesalnya.

Atas dasar itu, Ujang menyarankan apabila ada pedagang kecil yang melanggar dan tidak dilakukan langkah persuasif maka PPKM Darurat harus dievaluasi.

"Mereka (rakyat kecil) adalah manusia punya hati nurani dan tidak perlu dibentak-bentak, dimaki-maki, bahkan ada yang dipukuli. Mesti dievaluasi jalannya PPKM Darurat. Agar rakyat tak jadi korban terus menerus," pungkasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Banjir Lahar Dingin Semeru Bikin 9 Kecamatan Terdampak

Sabtu, 20 April 2024 | 09:55

Huawei Rilis Smartphone Flagship Pura 70, Dibanderol Mulai Rp12 Jutaan

Sabtu, 20 April 2024 | 09:41

Liga Muslim Dunia Akui Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:36

3 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Sabtu, 20 April 2024 | 09:21

BSJ Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari dengan Penari Berkebangsaan Terbanyak di HUT ke-50

Sabtu, 20 April 2024 | 09:10

Belajar dari Brasil, Otorita IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Ibu Kota dengan Kota Brasilia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56

Vellfire dan Lexus Harvey Moeis Dikandangin Kejagung

Sabtu, 20 April 2024 | 08:52

Bertemu Airlangga, Tony Blair Siap Bantu Tumbuhkan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:25

Kemendag Siapkan Langkah Strategis Tingkatkan Indeks Keberdayaan Konsumen

Sabtu, 20 April 2024 | 08:19

Australia Investasi Rp10 Triliun untuk Dukung Transisi Net Zero di Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 07:58

Selengkapnya