Berita

Ilustrasi vaksinasi/Net

Politik

Antusiasme Masyarakat Untuk Divaksin Tinggi, Fahira Idris: Gencarkan Strategi Jemput Bola

JUMAT, 16 JULI 2021 | 08:43 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sejak program vaksinasi massal digelar, antusiasme masyarakat di berbagai daerah terlihat sangat tinggi, terlebih saat PPKM Darurat dijalankan.

Besarnya animo masyarakat mengikuti vaksinasi ini menjadi momentum yang sangat tepat bagi Pemerintah untuk segera melancarkan berbagai strategi percepatan vaksinasi.

Untuk itu, selain harus memastikan ketersediaan vaksin dan kelancaran distribusinya, sudah saatnya sentra-sentra vaksinasi juga diberbanyak. Strategi menjemput bola, misalnya mobil vaksin keliling, juga menjadi opsi yang sangat efektif menyentuh warga yang mempunyai keterbatasan akses mobilitas maupun waktu.

Dalam pandangan anggota DPD RI, Fahira Idris, tingginya minat masyarakat untuk divaksinasi saat ini harus diantisipasi dengan mendekatkan dan memudahkan masyarakat mengakses vaksin.

Oleh karena itu, langkah penting yang harus dilakukan dalam mendekatkan dan memudahkan masyarakat mengakses vaksin salah satunya adalah dengan memperbanyak sentra-sentra dan pos-pos vaksinasi.

Nah, agar jangkauan vaksinasi bisa lebih meluas, Fahira mengusulkan, strategi jemput bola dengan mobil vaksin keliling seperti yang ada di Jakarta bisa direplikasi di daerah-daerah lain.

Namun demikian, percepatan vaksinasi ini juga membutuhkan perbanyakan tenaga vaksinator dengan melibatkan sebanyak mungkin SDM kesehatan. Seperti bidan dan tenaga kesehatan di klinik-klinik.

Bisa juga bekerja sama dengan berbagai perguruan atau sekolah tinggi yang memiliki jurusan di bidang kesehatan.

“Antusiasme masyarakat yang sangat tinggi adalah momentum yang sangat tepat untuk memperluas dan menjangkau sebanyak mungkin rakyat untuk divaksinasi. Jangan sampai kita kehilangan momentum ini. Kerahkan semua sumber daya terutama segera mendistribusikan sebanyak mungkin cadangan vaksin yang kita punya," ujar Fahira Idris di Jakarta, Jumat (16/7).

"Perbanyak pos-pos dan sentra vaksinasi dan latih sebanyak mungkin tenaga vaksinator agar rakyat lebih mudah melakukan vaksinasi. Kegiatan vaksinasi yang mengakibatkan kerumunan karena terpusatnya sentra-sentra vaksinasi harus kita urai agar tidak terjadi klaster baru,” sambung Senator Jakarta ini.

Menurut Fahira, selain fokus mengendalikan lonjakan kasus terutama penanganan pasien baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang melakukan isolasi mandiri termasuk dampak ikutannya salah satunya memenuhi ketersediaan pasokan oksigen, vaksinasi sebanyak mungkin rakyat juga menjadi prioritas saat itu.

Oleh karena itu, lanjut Fahira, berbagai upaya dan strategi harus ditempuh semaksimal dan secepat mungkin.

Seperti menggunakan jaringan program imunisasi yang selama ini sudah eksis (posyandu dan klinik). Lalu memanfaatkan semaksimal mungkin program upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat atau UKBM yang sudah lama eksis yaitu Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Desa sebagai sentra vaksinasi.

Kemudian, tambahnya, jalin kolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti jaringan apotek dan sekolah kesehatan (Politeknik Kesehatan dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan). Juga menyiapkan strategi jemput bola untuk menjangkau mereka yang punya keterbatasan akses.

"Kecepatan penyebaran virus corona yang sangat luar biasa ini harus bisa kita imbangi dengan percepatan vaksinasi,” demikian Fahira Idris.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya