Berita

Peserta Pra-UKW di Gorontalo antusias menyimak paparan anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan & Pengembangan Profesi Pers Dewan Pers, Jamalul Insan/Ist

Nusantara

Di Tengah PPKM, Jurnalis Di Gorontalo Tetap Semangat Ikuti Pra-UKW Secara Daring

KAMIS, 15 JULI 2021 | 14:46 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keterbatasan ruang gerak saat pemerintah menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, tidak membuat semangat para wartawan di Gorontalo loyo.

Mereka justru begitu antusias mengikuti rangkaian Pra-UKW (Uji Kompetensi Wartawan) yang digelar secara daring via zoom, Rabu (14/7).

Mereka itu adalah para wartawan di Provinsi Gorontalo yang telah lulus seleksi administrasi untuk mengikuti UKW gratis yang difasilitasi Dewan Pers dan dilaksanakan oleh Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.


Sedianya, UKW tersebut akan dilaksanakan di Kota Gorontalo pada 9-10 Juli 2021 lalu. Tapi karena kebijakan pemerintah menekan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan PPKM, maka UKW di Gorontalo ditunda.

"Seharusnya UKW di Gorontalo ini akan kita gelar beberapa waktu lalu, tapi ditunda karena ada penerapan PPKM," ujar Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan & Pengembangan Profesi Pers Dewan Pers, Jamalul Insan, saat membuka Pra-UKW di Gorontalo, Rabu (14/7).

Pada kesempatan Pra-UKW ini, Jamalul Insan, juga menyampaikan materi berjudul, "Jurnalisme & Jurnalis Profesional". Materi ini sebagai pembekalan filosofi pers untuk para peserta Pra-UKW yang mayoritas adalah wartawan jenjang muda.

Saat ini, ungkap pria yang juga Pemimpin Redaksi MNC News itu, kita hidup di belantara media dan jurnalis. Saat ini, Dewan Pers mencatat, sebanyak 595 media terverifikasi administrasi, sedangkan media terverifikasi faktual 722.

"Jumlah wartawan yang telah lulus UKW saat ini sebanyak 17.186 orang," tuturnya.

Jamalul menambahkan, saat ini interaksi wartawan dengan media sosial (medsos) begitu dekat. Mereka menjadikan medsos sebagai salah satu sumber berita.

Penguji UKW IJTI itu pun mengutip data riset Indonesian Journalist Technolographics Report, 2012-2013.

Isinya, 50 persen wartawan menemukan ide untuk menulis berita dari medsos. Kemudian, 58 persen menggunakan medosos untuk menemukan data untuk menulis berita.

Tapi ada juga sebanyak 28 persen menggunakan medsos untuk memverifikasi data. Dan 55 persen untuk menemukan opini publik dan 43 persen untuk memantau isu.

"Wartawan tidak dilarang menggunakan medsos, halal itu, kalau menggunakan istilah MUI ya. Tapi, data dari medsos itu harus diverifikasi lagi," tegas Jamalul Insan.

Seusai sesi pertama yang disampaikan Jamalul Insan, dilanjutkan dengan sesi kedua bertajuk "Hukum dan Etika Pers" yang disampaikan oleh Kurnia Arofah, mantan wartawan Tabloid Kontan (Kompas Group) yang saat ini menjadi dosen UPN Veteran Yogyakarta.

Kemudian, sesi terakhir bertajuk "Teknik Wawancara dan Penulisan Berita" disampaikan oleh Senja Yustitia, mantan wartawan Radar Semarang (Jawa Pos Group) yang saat ini juga menjadi dosen UPN Veteran Yogyakarta.

Pra-UKW via zoom ini dimoderatori Saibansah Dardani, Pemimpin Redaksi Batamtdoday.com yang juga penguji UKW di Lembaga Uji Kompetensi Wartawan UPN Veteran Yogyakarta.  

Sementara itu, Direktur UKW UPN Veteran Yogyakarta, Susilastuti DN mengungkapkan, untuk UKW gratis di Gorontalo ini sama dengan UKW yang digelar di Palembang Juni lalu, yaitu terdiri dari 9 kelompok.

"Semua peserta wajib lulus Pra-UKW dan memenuhi syarat administrasi, hasil kelulusan akan segera dikirim via email ke setiap peserta," ujar Susilastuti.

Susilastuti juga mengingatkan kepada para calon peserta UKW gratis di Gorontalo, untuk tetap menjaga kesehatan dan imunitas tubuh. Karena saat ini penyebaran Covid-19 masih belum lagi usai.

Karena nanti sebelum pelaksanaan UKW, semua peserta akan dites antigen di hotel tempat kegiatan UKW.

"Tetap jaga kesehatan, jangan sampai tertapar Covid-19. Karena nanti semua peserta dan penguji akan dites antigen sebelum kegiatan dimulai," tegas dosen UPN Veteran Yogyakarta yang juga Dewan Redaksi Majalah Suara Aisyiah itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya