Berita

Ketua KPK, Firli Bahuri/Net

Hukum

Firli Bahuri Ingatkan Pemerintah Tidak Boleh Gunakan Vaksin Hibah Untuk Vaksin Berbayar

RABU, 14 JULI 2021 | 13:24 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan pemerintah dalam penggunaan vaksin gotong royong atau berbayar tidak boleh menggunakan vaksin hibah.

Demikian penegasan Ketua KPK, Firli Bahuri saat rapat koordinasi membahas pelaksanaan vaksinasi mandiri dan gotong royong bersama para anggota Kabinet Indonesia Maju.

Para menteri itu diantaranya: Menko Marivest, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Selasa (13/7).


"Hanya menggunakan vaksin GR (gotong royong), tidak boleh menggunakan vaksin hibah baik bilateral maupun skema COVAX," ujar Firli kepada wartawan, Rabu (14/7).

Selain itu, Firli mengatakan, KPK juga meminta untuk dibuka transparan data alokasi dan penggunaan vaksin gotong royong, baik by name, by adrees dan badan usaha.

"Pelaksanaan hanya melalui lembaga/intitusi yang menjangkau kabupaten/kota. Misalnya Rumah Sakit swasta se-Indonesia atau Kantor Pelayanan Pajak," kata Firli.

Karena menurut Firli, beberapa lembaga atau institusi tersebut mempunya database wajib pajak yang mampu secara ekonomis atau lembaga lainnya selain retail seperti Kimia Farma.

"Perbaikan logistik vaksin untuk mencegah vaksin mendekati kadaluarsa dan distribusi lebih merata. Sesuai Perpres 99/2020, Menkes diperintahkan untuk menentukan jumlah, jenis, harga vaksin serta mekanisme vaksinasi," terang Firli.

Informasi yang dihimpun Kantor Berita Politik RMOL, Indonesia menerima hibah vaksin dari beberapa negara seperti Amerika Serikat sebanyak 4,5 juta vaksin, Jepang 2,1 juta vaksin dan dari Australia senilai 77 juta dolar Asutralia atau setara 10 juta dosis vaksin.

Selain itu Juni lalu Indonesia mendapat hibah vaksin Sinopharm dari pemerintah Uni Emirat Arab sebanyak 500 ribu vaksin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya