Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pengadilan AS Dakwa Empat Warga Iran Atas Rencana Penculikan Jurnalis Masih Alinejad

RABU, 14 JULI 2021 | 10:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengadilan AS mendakwa empat warga negara Iran atas tuduhan merencanakan penculikan seorang jurnalis sekaligus aktivis yang berbasis di New York pada Selasa (13/7) waktu setempat.

Dalam sebuah postingan di akun Twitternya, salah satu aktifis, Masih Alinejad, yang merupakan keturunan Iran dan kritikus blak-blakan terhadap pemerintah Teheran mengkonfirmasi bahwa dialah yang menjadi target dari dugaan plot penculikan tersebut.

Dalam perjalanannya, Alinejad mendirikan gerakan My Stealthy Freedom, yang mendorong perempuan untuk melepas jilbab mereka.


"Empat orang yang disebutkan dalam dakwaan adalah seorang pejabat intelijen Iran dan tiga aset yang bekerja di bawahnya," menurut sebuah pernyataan dari Departemen Kehakiman, seperti dikutip dari AFP, Rabu (14/7).

Dikatakan mereka semua tinggal di Iran.

Seorang rekan konspirator kelima di California dituduh mendanai operasi yang dituduhkan.

Menurut Departemen Kehakiman, para perwira intelijen pertama kali mencoba memikat target penculikan, yang disebut Korban-1, ke negara ketiga untuk ditangkap dan dibawa ke Iran untuk dipenjara.

"Mereka kemudian bergerak untuk mengawasi korban dan anggota keluarganya yang lain di Brooklyn, New York pada beberapa kesempatan pada tahun 2020 dan 2021," kata pernyataan Departemen Kehakiman.

Diduga salah satu pria itu meneliti bagaimana cara membawa Korban-1 dari Amerika Serikat ke Iran.

Meskipun Departemen tidak menyebutkan nama Korban-1, Alinejad, yang terkenal karena kritiknya yang blak-blakan terhadap pemerintah Iran dan kebijakannya, tampaknya mengidentifikasi dirinya sebagai target dari dugaan plot tersebut di Twitter.

Dia men-tweet ulang postingan yang menyebut dia sebagai tersangka korban dan menjawab "Terima kasih" pada tweet yang merujuk pada dakwaan Departemen Kehakiman.

"Setiap orang di Amerika Serikat harus bebas dari pelecehan, ancaman, dan kerusakan fisik oleh kekuatan asing," kata Penjabat Asisten Jaksa Agung Mark Lesko dalam pernyataan Departemen Kehakiman.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya