Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Iwan Sumule: Lucu, Luhut Klaim Terkendali, Wapres Bilang Pontang-Panting

RABU, 14 JULI 2021 | 07:50 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Klaim Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut sebaran Covid-19 terkendali dinilai lucu.

Lucu lantaran klaim tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan dan bertolak belakang dengan apa yang disampaikan pejabat negara lain.

Begitu kata Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule saat berbincang dengan redaksi, sesaat lalu, Rabu (14/7).

“Banyak fakta menunjukan bahwa sesungguhnya penanganan Covid-19 yang dikomandani Luhut bukannya terkendali, melainkan terkendala,” tuturnya.

Iwan Sumule mengurai, fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebaran harian Covid-19 justru terus melonjak selama PPKM Darurat diberlakukan.

Ketersediaan bed rumah sakit dan obat-obatan juga kian menipis, bahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti bahwa DKI Jakarta dan Yogyakarta menjadi daerah paling rawan jika kasus terus melonjak

“Padahal, anggaran penanganan Covid-19 begitu besar, capai Rp 1.000 triliun lebih,” tuturnya.

Iwan Sumule meminta pemerintah, khususnya Luhut Binsar Pandjaitan untuk berhenti mengeluarkan klaim-klaim yang bertentangan dengan fakta yang ada di lapangan. Jika memang tidak bisa, maka sudah selayaknya mengeluarkan pengakuan agar bisa digantikan oleh orang yang kompeten.

“Sebab ini urusan nyawa rakyat. Kalau begini terus rakyat yang menyimpan amarah bisa meluapkannya ke jalan,” tuturnya.

Indikasi lain bahwa sebaran Covid-19 terkendali hanya sebuah klaim adalah pernyataan Wakil Presiden Maruf Amin yang secara terang-terangan menyebut pemerintah pontang-panting menangani pandemi.       

“Lucu kan, Luhut bilang sangat terkendali, Wapres bilang pontang-panting,” tutupnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya