Berita

Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin/Net

Politik

Indonesia Turun Kelas Di Bank Dunia, Puteri Komarudin: Ini Tantangan, Kuncinya Kendalikan Covid-19

SELASA, 13 JULI 2021 | 12:10 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Bank Dunia (World Bank) menurunkan Indonesia dari kategori negara berpenghasilan menengah ke atas (upper middle income) pada 2019, menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower middle income) pada 2020.

Dari publikasi yang diperbarui setiap 1 Juli 2021 tersebut, Bank Dunia mencatat Pendapatan Nasional Bruto (GNI) Indonesia turun dari 4.050 dolar AS menjadi 3.870 dolar AS.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin menyatakan, perubahan status ini memang menjadi konsekuensi atas dampak pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian Indonesia.

Sehingga, kata dia, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk bisa mengembalikan posisi Indonesia di Bank Dunia.

"Penurunan status Indonesia lantaran dampak pandemi Covid-19 yang memukul penghasilan masyarakat. Tentu saja dalam jangka panjang, hal ini juga menjadi tantangan tersendiri untuk kita bisa keluar dari middle income trap," kata Puteri dalam keterangannya, Selasa (13/7).

Meski begitu, politikus muda Partai Golkar ini juga berharap jika status lower middle income yang disematkan ke Indonesia ini dapat bersifat sementara. Sehingga jika pertumbuhan Indonesia bangkit maka bisa cepat kembali ke jalur semestinya.

Menurut Puteri, kunci untuk kebangkitan ekonomi Indonesia terjadi apabila pandemi Covid-19 dapat dikendalikan dengan baik.  

"Karena begitu pandemi terkendali, kita dapat menjaga pergerakan ekonomi," katanya.

Bersamaan dengan itu, lanjut Puteri, perlu juga fokus untuk mendorong transformasi secara fundamental dengan memperbaiki produktivitas, daya saing, dan kualitas sumber daya manusia.

"Sehingga, langkah-langkah penguatan ini harapannya dapat membangun perekonomian kita yang lebih berdaya tahan dan berkelanjutan," ucap Puteri.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya