Berita

Petugas pemerintah menyemprotkan disinfektan di pasar segar Klong Toey setelah ditutup sementara di tengah wabah penyakit virus corona di Bangkok/Net

Dunia

Peneliti: Salah Urus Pandemi Covid-19 Bikin Thailand Terjerumus Ke Dalam Krisis

SELASA, 13 JULI 2021 | 08:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan Thailand Development Research Institute (TDRI) mengatakan, bahwa pemerintah telah salah mengelola pandemi Covid-19 dan pasokan vaksin, sehingga menjerumuskan negara itu ke dalam krisis dan menghambat peluang untuk pulih.

Lembaga tersebut juga menyerukan pembentukan komite independen untuk mempelajari penanganan pandemi yang salah, tujuannya menyusun cetak biru untuk mencegah kesalahan serupa di masa depan sebagai evaluasi kinerja pemerintah setelah dua tahun menjabat.

Menurut laporan tersebut, Thailand berhasil menahan gelombang pertama pandemi berkat kerja keras dari komunitas medis dan kesehatan masyarakat serta kerja sama publik, meskipun dengan mengorbankan ekonomi.


Ekonomi yang bergantung pada pariwisata negara itu memang mengalami kontraksi tajam 6,1persen pada tahun 2020, dan merupakan yang terburuk dalam 22 tahun.

"Namun, meskipun keberhasilan awal itu memberi pemerintah kesempatan untuk bersiap menghadapi gelombang kedua dan mempercepat pembukaan kembali negara itu, kebijakan yang salah menyia-nyiakan dorongan awal dan juga berperan dalam memicu gelombang kedua," tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (13/7).

Gelombang kedua itu dimulai pada Desember tahun lalu di sebuah pasar udang di Samut Sakhon, di mana peristiwa-peristiwa berikutnya menjelaskan kontrol perbatasan yang lemah di mana buruh migran bersangkutan.

"Gelombang ketiga, yang dimulai pada akhir Maret terkait dengan tempat-tempat hiburan di daerah Thong Lor-Ekkamai Bangkok, dan tanda yang jelas dari persiapan pemerintah yang buruk," laporan itu menyimpulkan.

Pemerintah juga dikatakan lambat dalam membelanjakan anggaran perawatan kesehatan 45 miliar baht, yang diambil dari pinjaman 1 triliun baht, untuk memperkuat sistem kesehatan masyarakat. Pada awal Juni, hanya 11,6 miliar baht, atau 26,1 persen, yang telah dicairkan.

Menurut TDRI, sistem kesehatan masyarakat sekarang berada di bawah tekanan yang cukup besar dan banyak rumah sakit harus meminta masyarakat untuk menyumbangkan peralatan medis penting.

Total infeksi hingga akhir Maret tahun ini mencapai 28.000, tetapi kemudian meningkat tajam menjadi 317.000 pada 9 Juli. Kematian juga melonjak dari 94 menjadi 2.500 selama periode yang sama.

"Orang harus bertanggung jawab dan harus ada komite independen untuk mengumpulkan fakta dan mempelajari situasi untuk mencegah kesalahan yang sama di masa depan," kata laporan itu.

Pemerintah sendiri sudah bereaksi atas laporan tersebut.

Juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri mengatakan mereka akan mengadakan konferensi pers untuk menanggapi penilaian TDRI tersebut pada hari Selasa (13/7) waktu setempat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya