Berita

Ilustrasi virus corona/Net

Publika

Membangun Efektivitas

MINGGU, 11 JULI 2021 | 06:47 WIB

JUMLAH orang yang meninggal dunia, yang berhasil sembuh, dan yang positif tertular Covid-19 menjadi perhatian pemerintah. Sebenarnya minimal ada tiga model sebagai teladan untuk mengatasi masalah Covid-19 dewasa ini.

Pertama adalah Republik Rakyat Tiongkok, yang memberlakukan lockdown atas penerapan kesehatan masyarakat tradisional.

Kedua adalah Amerika Serikat dan negara-negara yang menggunakan vaksin Pfizer sebagai pendekatan ilmu kedokteran modern dalam menghadapi ancaman perang kolosal atas implikasi dari fenomena potensi serangan senjata biologis.

Ketiga adalah Jerman yang menggunakan portofolio pendekatan fiskal dan kesehatan masyarakat.

Persoalan yang dihadapi pemerintah pertama adalah rendahnya kesadaran masyarakat. Sebenarnya bukan berkesadaran yang rendah, melainkan soal berhitung. Berhitung cepat mana antara urusan meninggal dunia akibat masalah kesehatan masyarakat dibandingkan urusan kelaparan dan kewajiban dalam mencari nafkah.

Soal harga diri dibandingkan bergantung kepada Bansos dan program Pra Kerja. Di samping itu pemerintah mempunyai persoalan defisit anggaran yang bersifat kronis, di mana persoalan keberlanjutan fiskal dan kesediaan untuk mengumumkan government shutdown tidak dapat meniru keterbukaan fiskal sebagaimana yang pemerintah Amerika Serikat praktekkan.

Sementara itu rasio penduduk terkaya dibandingkan penduduk berpendapatan rendah, tidaklah memungkinkan untuk menutupi semua urusan fiskal dari pemerintah sekalipun perusahaan mereka telah membayar pajak-pajak, corporate social responsibility, dan PKBL.

Hal ini merupakan persoalan kesenjangan sosial yang tidak kunjung terpecahkan, sekalipun pemerintah dan perusahaan swasta membangun entrepreneurship pada perguruan-perguruan tinggi, juga memperbanyak pelaksanaan kemitraan antara usaha berskala besar Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), antara lain melalui
mekanisme praktek Undang-Undang Cipta Kerja.

Persoalan yang kedua adalah dunia pendidikan masih berusaha sangat keras untuk mampu memproduksi sumberdaya manusia alumni, yang berhasil menjawab tantangan zaman dan masa depan.

Persoalan belajar mengajar yang efektif menjadi perjalanan panjang dalam dunia pendidikan di Indonesia, terutama pada masa pandemic covid-19. Hasil riset kesehatan masyarakat dan senjata biologis merupakan sebagian dari kerja keras pekerjaan rumah berkelanjutan.

Perbaikan pengukuran nilai ujian masih menghasilkan distribusi normal, yang belum berhasil mengubah prestasi menjadi distribusi tidak normal yang ekstrim ke kanan.

Produksi nilai kualitas A untuk dimayoritaskan belum berhasil mengubah kecondongan distribusi normal pada pengukuran ujian. Implikasi dari struktur pendidikan rendah yang dominan pada penduduk adalah sulitnya pemerintah untuk menggalang kesadaran bersama, sekalipun panser dan tank Leopard sudah dipersandingkan dalam kegiatan mensukseskan penyekatan PPKM Darurat.

Persoalan ketiga adalah masih dominannya penggunaan pendekatan Dwi Fungsi TNI Polri, yang merupakan perluasan dari praktek superioritas sipil yang disuntikkan pemerintah ke dalam birokrasi.

Sugiyono Madelan
Peneliti INDEF dan pengajar di Universitas Mercu Buana

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya