Berita

Tokoh nasional dan ekonom senior, DR. Rizal Ramli/Rep

Politik

Rizal Ramli: Akibat Threshold, Kita Dapat Pemimpin Kw II-III-IV, Makanya Hancur Republik Ini

SABTU, 10 JULI 2021 | 14:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sistem threshold atau persyaratan minimal dukungan yang harus diperoleh partai politik untuk mendapatkan perwakilan yang biasanya dilihat dari presentase perolehan suara di pemilu, menjadi salah satu persoalan kepemimpinan di Indonesia.

Sehingga, akibat adanya threshold tersebut kualitas pemimpin di Tanah Air banyak Kk alias imitasi.

Demikian disampaikan tokoh nasional, DR. Rizal Ramli saat mengisi webinar kebangsaan yang diselenggarakan oleh LeSPK-BEM UGM bertajuk "Membaca Arah Gerakan Mahasiswa di Era Pandemi", Sabtu (10/7).

"Inilah yang menyebabkan akibat sistem threshold. Hasilnya kita dapat apa? kita dapat pemimpin Kw 2, 3, 4, di seluruh Indonesia, di semua level. Makanya kita enggak maju," kata Rizal Ramli.

RR sapaan akrab ekonom senior itu menuturkan, setidaknya ada 44 negara di dunia yang membuat sistem pilpres berlangsung dua tahap, karena tidak ada presidential threshold. Namun, demokrasinya tetap berjalan.

"Tahap pertama barangkali calonnya ada 50-an, enggak ada masalah. Rakyat saja yang nentuin siapa yang lolos tahap berikutnya (putaran kedua)," ujar RR.

Di sisi lain, RR menyebutkan, dengan adanya threshold justru tidak sesuai dengan konstitusi UUD 1945, karena dinilai membatasi putra putri terbaik bangsa yang ingin memperbaiki negerinya. Bahkan, hal itu diperparah dengan justifikasi Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan penghapusan threshold.

"Kita ini melanggar UUD 1945 karena sistem threshold ini. MK itu menjustifikasi, melegalisasi, sistem kriminal dalam politik Indonesia," sesal Menko Perekonomian Era Presiden Gus Dur ini.

"Hasilnya kita dapat apa? Kita dapat pemimpin Kw 2,3, 4, di seluruh Indonesia, di semua level, makanya kita gak maju. Selain Kw 3 maling pula lagi, koruptor pula, makanya hancur republik kita ini," pungkas RR menambahkan.

Selain RR, turut hadir sebagai narasumber dalam webinar yakni Ketua BEM UGM Muhammad Farhan, mantan Presiden BEM UI Mochammad Taufik Riyadi, akademisi UGM Siti Mutiah Setiawati, dan akademisi UNJ Abdi Rahmat.

Kemudian, ratusan mahasiswa hingga akademisi lainnya pun turut menjadi peserta pada webinar tersebut.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Perketat Skrining, Hanya Calhaj Sehat Berangkat ke Tanah Suci

Sabtu, 20 April 2024 | 19:26

Gerindra Masih Kaji Figur Internal untuk Pilkada Pesawaran

Sabtu, 20 April 2024 | 18:52

Punya Catatan Buruk, Pengamat: Suharto Tak Layak Jadi Wakil Ketua MA

Sabtu, 20 April 2024 | 18:24

Jelang Putusan PHPU Pilpres 2024, Refly Harun Yakin Hakim MK Sedang Diintervensi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:35

Diduga Buat Laporan Kampanye Fiktif, Partai Nasdem Kabupaten Lingga Terancam Diskualifikasi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:31

Panglima TNI dan Kapolri Siap Amankan WWF ke 10 di Bali

Sabtu, 20 April 2024 | 17:18

Tim Hukum Ganjar-Mahfud: Selamatkan Indonesia, MK Harus Kabulkan Petitum Paslon 03

Sabtu, 20 April 2024 | 16:53

Jelang Putusan MK, Tim Hukum Paslon 01 dan 03 Gelar Diskusi Publik

Sabtu, 20 April 2024 | 16:14

Keliru Berantas Judi Online, Pemerintah Hanya Tutup Situsnya tapi Pelaku Dibiarkan Berkeliaran

Sabtu, 20 April 2024 | 15:51

Selengkapnya