Berita

Vaksinasi di Thailand/Net

Dunia

Thailand Dikecam Karena Pemesanan Vaksin Yang Lamban

SELASA, 06 JULI 2021 | 06:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Thailand terus mendapat kecaman keras setelah 6 juta dosis vaksin AstraZeneca yang sedianya akan dikirim pada Juni, ditunda pengirimannya. Padahal, Juni sebelumnya ditetapkan sebagai awal untuk melakukan vaksinasi nasional di negara itu.

Pemerintah juga mengatakan bahwa mereka berencana meluncurkan 10 juta dosis vaksin AstraZeneca pada bulan ini, tetapi hanya 5-6 juta dosis yang akan tiba dengan alasan lambat memesan vaksin. Sementara perusahaan harus mengirim vaksinnya ke negara lain yang juga memesannya. Akibatnya, program vaksinasi di beberapa wilayah kembali tertunda.

Wiroj Lakkhanaadisorn, seorang anggota parlemen dan juru bicara Partai Bergerak Maju, mengatakan sekitar 6,3 juta dosis vaksin AstraZeneca akan dikirim pada Juni. Namun, hanya sekitar 5,37 juta dosis yang terkirim, katanya, mengutip informasi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Riset dan Inovasi.


“Ada juga laporan bahwa mulai Juli, AstraZeneca Thailand akan mengekspor vaksin ke negara lain, dan hanya sepertiga dari vaksin yang diproduksi akan dicadangkan untuk Thailand,” kata Wiroj, seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (6/7).

Chanin Rungthakiat, wakil juru bicara Partai Pheu Thai, mengatakan pemerintah telah ceroboh dalam pengelolaan vaksin sejak awal.

“Pada tahap awal, pemerintah memilih AstraZeneca sebagai satu-satunya vaksin utama sehingga tidak cukup vaksin berkualitas untuk masyarakat,” kata Chanin.

“Pemerintah sekarang telah menggunakan vaksin Sinovac untuk mengganti dosis AstraZeneca yang hilang dan berencana membeli 28 juta dosis vaksin lagi,” lanjutnya.

Sedangkan untuk vaksin Moderna, pemerintah lambat dalam pengadaannya meskipun penelitian menunjukkan vaksin tersebut efektif terhadap varian Covid-19 yang sangat menular, kata dia.

“Sebaliknya, vaksin Moderna telah menjadi ‘vaksin alternatif’ yang berarti orang harus membayarnya,” kata Chanin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya