Berita

Christos Pappas/Net

Dunia

Berbulan-bulan Jadi Buronan, Wakil Pemimpin Kelompok Neo-Nazi Christos Pappas Diringkus Di Yunani

JUMAT, 02 JULI 2021 | 08:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Petualangan wakil pemimpin kelompok neo-Nazi Golden Dawn, Christos Pappas yang telah menghindari hukuman sejak dia dijatuhi lebih dari 13 tahun penjara Oktober lalu, berakhir di tangan polisi di Yunani pada Kamis (1/7) waktu setempat.

Pappas telah buron sejak pengadilan menjatuhkan hukuman kepada lebih dari 50 terdakwa kelompok Golden Dawn atas berbagai tuduhan termasuk menjalankan organisasi kriminal, pembunuhan, penyerangan, dan kepemilikan senjata ilegal.

"Dihukum penjara karena peran utamanya dalam menjalankan organisasi itu, Pappas yang berusia 59 tahun ditangkap di sebuah rumah di distrik Zografou di Athena," kata seorang sumber polisi kepada AFP.


Sebuah pernyataan polisi mengatakan Pappas akan dibawa ke jaksa pada Jumat (2/7).

"Seorang wanita berusia 52 tahun yang diduga menyembunyikannya di rumahnya juga ditangkap," kata pernyataan itu.

Mantan pemilik toko furnitur yang punya ciri khas kumis tebal itu, lahir dari seorang ayah berpangkat letnan jenderal yang jadi bagian dari kudeta tentara 1967 yang memasang kediktatoran tujuh tahun di Yunani.

Pappas yang dianggap sebagai ideolog terkemuka Golden Dawn, adalah penggemar terkenal diktator Italia Benito Mussolini dan kolektor memorabilia fasis.

Pappas adalah kader Golden Dawn terakhir yang menghindari hukuman, setelah mantan anggota senior Ioannis Lagos, seorang anggota Parlemen Eropa, diekstradisi dari Belgia pada Mei lalu.

Pappas sendiri telah menjelaskan melalui perwakilan hukumnya bahwa dia tidak bermaksud untuk menyerahkan diri, berharap untuk mendapatkan hukuman yang lebih ringan di sidang banding.

Pappas juga lolos dari penangkapan pada tahun 2013, ketika anggota senior Golden Dawn ditangkap setelah pembunuhan rapper anti-fasis Pavlos Fyssas -- kejahatan yang menyebabkan kehancuran organisasi tersebut.

Saat itu, polisi yang menggeledah rumah Pappas menemukan bendera swastika, dua helm tentara Jerman dan botol yang dicap dengan gambar Benito Mussolini.

Pengadilan Golden Dawn, yang dimulai pada 2015, digambarkan sebagai salah satu yang paling signifikan dalam sejarah politik Yunani.

Jaksa menguraikan bagaimana Golden Dawn membentuk milisi yang berkeliaran di jalan-jalan, sering kali bersenjatakan kemoceng, linggis, dan pisau.

Kejahatan lain yang terkait dengan kelompok itu termasuk pembunuhan seorang migran Pakistan, dan pemukulan terhadap empat nelayan Mesir pada 2012 dan sekelompok anggota serikat komunis pada 2013.

Pendiri organisasi dan pemimpin jangka panjang Nikos Michaloliakos juga telah dijatuhi hukuman lebih dari 13 tahun penjara, bersama beberapa anggota senior partai lainnya.

Mantan partai pinggiran itu memenangkan 18 kursi di parlemen pada 2012 setelah memanfaatkan kemarahan anti-penghematan dan anti-migran selama krisis utang Yunani selama satu dekade.

Pada puncak kekuasaannya pada tahun 2013, partai tersebut mengumpulkan 10 persen, menjadikannya partai paling populer ketiga di Yunani.

Tetapi pengaruhnya mulai surut ketika kegiatan kriminal kelompok itu terungkap dalam kesaksian persidangan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya