Berita

Gubernur Aceh Nova Iriansyah/Ist

Nusantara

Agar Kebocoran Gas Di Panton Rayeuk Tak Berulang, Gubernur Aceh Perintahkan Anak Buahnya Lakukan Investigasi Serius

JUMAT, 02 JULI 2021 | 08:35 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Seluruh perusahaan dan pejabat terkait, termasuk Badan Pengelolaan Migas Aceh, diminta Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk menyikapi secara serius dugaan kebocoran gas di Panton Rayeuk, Aceh Timur, yang berulang kali terjadi. Gubernur memerintahkan dilakukan investigasi serius.

Nova juga meminta tim assesment Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh segera mendatangi lokasi untuk menguji kualitas udara sebagai bagian dari tindak lanjut kebocoran gas ini.

“Semalam, begitu Pak Gubernur menerima laporan adanya kebocoran gas yang berdampak terhadap masyarakat setempat, beliau langsung menggelar rapat dan memerintahkan tim yang dipimpin oleh Kepala BPBA segera ke lapangan,” kata Jurubicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita RMOLAceh, Kamis (1/7).

Saat ini, lanjut MTA, tim sudah berada di lokasi. Mereka menggelar rapat dengan pejabat terkait Aceh Timur di lokasi untuk memastikan kejadian ini tidak terulang lagi.

Ratusan warga Panton Rayeuk terpaksa mengungsi karena menghirup bau menyengat yang diduga akibat akibat kebocoran sumur gas Alue Siwah milik PT Medco EP Malaka. Beberapa di antara mereka bahkan terpaksa dirawat di rumah sakit karena keracunan gas tersebut.

MTA juga mengatakan, penanganan darurat yang dilakukan oleh Medco dan pemerintah cukup baik. Saat ini, warga ditampung di sejumlah tenda. Pemerintah dan Medco juga menyediakan dapur umum dan kebutuhan masa panik lainnya.

“Pemerintah Aceh akan melakukan penanganan lanjutan apabila dipandang perlu terhadap langkah-langkah penanganan terhadap masyarakat akibat dari kasus ini,” jelas MTA.

Ditambahkan MTA, Gubernur Aceh meminta semua pihak menunggu hasil investigasi Tim DLHK dan perusahaan. Gubernur juga meminta kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya