Berita

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar/Net

Pertahanan

Kepala BNPT: Penyebaran Paham Radikalisme Dan Terorisme Masif Selama Pandemi

KAMIS, 01 JULI 2021 | 22:35 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tantangan utama penanggulangan terorisme di masa pandemi Covid-19 kini muncul di jaringan siber atau internet.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar mengungkapkan, selama masa pandemi ini grup teroris memaksimalkan aktivitasnya secara daring.

Pesan tersebut disampaikan Boy saat menjadi pembicara pada acara the Second United Nations High-Level Conference of Heads of Counter-Terrorism Agencies of Member States di New York, secara virtual, Rabu (30/6).

"Selama pandemi Covid-19 yang merupakan ancaman keamanan dan ketertiban dunia tidak serta merta menghilang. Justru menciptakan tantangan baru, misalnya lewat aktivitas teroris di dunia maya yang semakin masif," kata Boy dalam keterangannya, Kamis (1/7).

Menurutnya, aktivitas di internet yang dilakukan teroris menjadi lebih efektif dalam mendoktrin generasi muda untuk mendukung ideologi mereka dan kemudian ikut melakukan aksi teror.

Contohnya, kasus wanita muda yang menyerang Mabes Polri beberapa waktu lalu. Diduga ia terpapar ideologi ISIS dari internet.

Kini, para teroris juga menggunakan internet dalam melakukan pendanaan untuk mendukung aksi terorisme. Selama pandemi berlangsung, terdapat kenaikan 101 persen transaksi keuangan mencurigakan.

"Terdapat aktivitas crowd-funding dalam pendanaan aktivitas teroris. Ini juga jadi ancaman baru di masa pandemi," jelasnya.

Boy menambahkan, saat ini juga ada kecenderungan wanita menjadi teroris. Studi dari Soufan Center menyebut, angka dukungan kepada teroris yang dilakukan kaum wanita bertambah di wilayah Asia Tenggara.

"Secara statistik tahun 2015 ada 3 wanita yang ditangkap karena kasus terorisme, sementara dari tahun 2016-2020 sudah mencapai angka 40 orang," katanya.

Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan aksi terorisme yang dilakukan wanita seperti di Surabaya, Jawa Timur, Sibolga, Sumatera Utara, dan baru-baru ini di Makassar, Sulawesi Selatan.

Boy mengungkapkan, tantangan di masa Covid-19 yang tidak kalah penting terkait dengan radikalisme serta adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi teroris asing atau foreign terorist fighters (FTF).

Untuk FTF sendiri diperkirakan terdapat 600-700 WNI yang ditahan di sejumlah kamp di Suriah. Mayoritas dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, masih kata Boy, Indonesia telah melakukan penguatan criminal justice response pada isu penanggulangan terorisme melalui pengesahan dan penerapan beberapa peraturan seperti UU 5/2018, PP 77/2019, PP 35/2020, serta Perpres 7/2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Extremisme Berbasis Kekerasan yang mengarah pada terorisme.

"Indonesia percaya bahwa keseimbangan harus dipertahankan antara pendekatan keras dan lunak. Untuk pencegahan terorisme atau pendekatan lunak perlu ditingkatkan untuk mencapai tujuan jangka panjang melawan terorisme," demikian Boy.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya