Berita

Maskapai Ryanair/Net

Dunia

Buntut Insiden Pendaratan Paksa Ryanair Oleh Minsk, AS Larang Penjualan Tiket Pesawat Dari Dan Ke Belarusia

RABU, 30 JUNI 2021 | 16:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tanggapan keras pemerintah Amerika Serikat atas insiden pendaratan paksa Ryanair Maret lalu oleh Minsk untuk menangkap seorang jurnalis berlanjut.

Terbaru, AS dilaporkan telah melarang penjualan tiket untuk perjalanan udara ke dan dari Belarus pada Selasa (29/6) waktu setempat.

Larangan itu adalah tanggapan terbaru Washington terhadap tindakan keras Presiden Belarusia Alexander Lukashenko terhadap protes pro-demokrasi selama berbulan-bulan atas dugaan kecurangan dalam pemilihan Agustus 2020.


Amerika Serikat dan Uni Eropa juga telah menolak untuk mengakui kemenangannya dan menjatuhkan sanksi terhadap pejabat tinggi Belarusia dan target lainnya.

"Departemen Luar Negeri telah menetapkan bahwa membatasi perjalanan antara Amerika Serikat dan Belarusia merupakan kepentingan kebijakan luar negeri Washington menyusul pengalihan penerbangan Ryanair," kata Dalam Departemen Transportasi AS perihal perintah pelarangan tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/6).

"Pengoperasian transportasi apa pun yang dianggap sebagai kepentingan nasional Amerika Serikat tetap diijinkan, termasuk atas dasar kemanusiaan atau keamanan nasional," menurut teks tersebut.

'Pemberitahuan kepada Penerbang' juga tidak berlaku untuk operator kargo seperti United Parcel Service (UPS.N) dan Fedex Corp (FDX.N) yang terbang di atas Belarus.

Dikatakan pesanan itu akan diperluas ke perjalanan 'interline' di mana tiket dibeli melalui satu maskapai penerbangan yang berisi penerbangan yang dioperasikan oleh beberapa maskapai.

Arahan teebaru itu sebagian besar hanya bersifat simbolis, karena relatif sedikit tiket yang dibeli untuk perjalanan ke Belarus dari layanan perjalanan yang berbasis di AS.

Setelah pendaratan paksa 23 Mei dari penerbangan Ryanair dalam perjalanan dari Athena ke Vilnius, pemerintah AS menyarankan maskapai penumpang untuk sangat berhati-hati saat terbang di atas Belarus. Pada saat itu, Amerika Serikat berhenti memberlakukan pembatasan apa pun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya