Berita

Obat herbal produksi Uganda/Net

Dunia

Sempat Dilarang, Uganda Ijinkan Penggunaan Jamu Herbal Covidex Sebagai Obat Covid-19

RABU, 30 JUNI 2021 | 16:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Otoritas kesehatan Uganda akhirnya menyetujui penggunaan obat herbal lokal bernama Covidex sebagai pengobatan pendukung untuk mengobati infeksi virus termasuk virus corona.

Berbicara kepada wartawan di pusat media di Kampala pada Selasa (29/6), Direktur Eksekutif NDA, David Nahamya, mengatakan setelah berbagai penilaian dan inspeksi pabrik pembuatan jamu tersebut, mereka telah menyetujui penggunaannya untuk mendukung pengobatan infeksi virus.

"NDA telah memberikan persetujuan kepada Covidex berdasarkan penilaian awal, literatur yang diterbitkan, dan studi keamanan yang dilakukan oleh inovator," kata Nahamya seperti dikutip dari Daily Monitor, Rabu (30/6).


Obat yang diformulasi dari herbal yang secara tradisional digunakan untuk meringankan gejala beberapa penyakit, dan dikembangkan oleh tim ilmuwan di kota barat daya Mbarara yang dipimpin oleh ahli farmakologi Patrick Ogwang itu, sempat menimbulkan perdebatan tentang kemanjurannya dalam mengobati Covid-19.

NDA sendiri sebelumnya telah meminta produsen obat tersebut untuk menghentikan penjualan dengan alasan masalah keamanan, karena obat tersebut belum disetujui.  

Hanya beberapa jam setelah diizinkan untuk digunakan oleh otoritas, harga jamu tersebut langsung meroket. Sejumlah apotek di seluruh negeri mulai menjualnya dengan harga 50.000 shilling (setara 14 dolar) per buah dan lebih tinggi karena permintaan melonjak.

Ketika kasus virus melonjak di Uganda, banyak warga yang telah menggunakan 'uap', menghirup uap yang naik dari ramuan herbal yang mendidih termasuk daun jeruk, jambu biji, mangga, dan kayu putih.

Otoritas obat mengatakan akan terus memantau keamanan Covidex melalui kegiatan pengawasan pasca-pasar.  

Hingga saat ini Uganda telah mengkonfirmasi 79.434 kasus virus corona, bersama dengan 989 kematian terkait penyakit tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya