Berita

Ketua Tim Peduli Covid-19 MUI Ikhsan Abdullah/Net

Politik

Ketua Tim Peduli Covid-19 MUI: Solidaritas Masyarakat Hadapi Pandemi Kendur

SABTU, 26 JUNI 2021 | 14:32 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sikap dan rasa solidaritas masyarakat usai setahun lebih menghadapi pandemi Covid-19 dinilai mengendur oleh Majelis Ulama Indonesia (MU).

Ketua Tim Peduli Covid-19 MUI Ikhsan Abdullah melihat perubahan yang cukup signifikan terkait rasa solidaritas di lingkungan masyrakat saat ini dengan ketika awal-awal pagebluk virus Corona menimpa Tanah Air.

"Ada satu pengenduran semangat berbagi, membantu ini agak kendor," ujar Ikhsan dalam diskusi virtual Populi Center Smart FM Network bertajuk 'Solidaritas Melawan Pandemi' Sabtu (26/6).

Menurut Ikhsan solidaritas antar masyarakat saat awal virus Covid-19 masuk Indonesia sangat terasa sekali. Misalnya, banyak warga yang membantu tetangganya yang terdampak akibat kebijakan pembatasan.

"Periode yang lalu, kita semua bahu membahu membantu sesama. Baik secara fisik maupun ekonomi," kata dia.

Menurut Ikhsan, aksi dan rasa solidaritas yang kendur ini ditenggarai oleh beberapa hal. Salah satunya, pandemi covid-19 yang tak kunjung berakhir sehingga menimbulkan kejenuhan di tengah masyarakat.

"Ini mungkin karena kejenuhan masyarakat menghadapi pandemi ini selama setahun ini," tuturnya.

Selain itu, Ikhsan juga menyebut sebab lain mengapa masyarakat kendur melakukan aksi solidaritas dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Yaitu karena faktor implementasi kebijakan pemerintah yang tak kunjung memberikan kepastian.

Kedua sebab tersebut, lanjut Ikhsan, saling berkaitan. Mengingat aksi dan rasa solidaritas masyarakat erat kaitannya dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah. Sehingga, tidak seperti sekarang, Indonesia tidak begitu memiliki kesatuan visi dalam penanganan pandemi.

"Pemerintah maunya begini, masyarakat maunya begini," tegasnya menambahkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya