Berita

Pakar politik Universitas Indonesia Chusnul Mar'iyah saat jadi narasumber di Narasi Institute/Repro

Politik

Bantah M. Qodari, Di Mata Chusnul Mar'iyah Islam Bukan Sumber Pembelahan Pilpres

SABTU, 26 JUNI 2021 | 02:43 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pandangan politik  Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari yang nampak menyudutkan Islam sebagai sumber pembelahan saat Pemilihan presiden dinilai berbahaya.

Pakar politik Universitas Indonesia Chusnul Mar'iyah mengatakan, merujuk pada sejarah sebagian besar bangsa Indonesia adalah kerajaan Islam dan Kesultanan Islam.

Meski demikian, Chusnul melihat saat momentum Pilpres justru aspirasi kelompok Islam dianggap politik identitas yang merusak tatanan politik negara.

“Seolah sumber pembelahan karena Islam padahal sebagian besar bangsa Indonesia ini dahulu adalah kerajaan-kerajaan Islam dan Kesultanan-kesultanan Islam tapi saat ini ketika pemilu ada aspirasi Islam maka seolah-olah distigma sebagai politik identitas yang buruk," demikian kata Chusnul Mariyah saat diskusi Zoominari Kebijakan Publik Narasi Institute, Jumat (25/6).

Menurut akademisi yang juga kader Muhammadiyah ini, persoalan kepemimpinan adalah masalah besar bangsa Indonesia.

“Saat ini persoalan utama dari negeri ini adalah persoalan Leadership dan yang paling bertanggungjawab atas krisis leadership tersebut adalah partai politik dan media,” ujar Chusnul Mar’iyah .

Chusnul mengaku heran dengan adanya ide tiga periode disaat utang menggunung, indeks korupsi meningkat dan indeks demokrasi menurun.

“Utang menggunung, indeks korupsi meningkat dan indeks demokrasi menurun, Kok bisa ada ide presiden tiga periode. Itu ide darimana?' ujar Chusnul Mariyah.

Dalam webinar tersebut, turut hadir beberapa pembicara seperti pakar ilmu politik, Chusnul Mariyah; pakar media LP3ES, Wijayanto; serta pakar hukum, Chudry Sitompul dan Guru Besar Ekonomi IPB Prof Didin S Damanhuri.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya