Berita

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat/Net

Politik

Kasus Covid-19 Meledak, Wakil Ketua MPR: Tidak Bisa Dengan Pendekatan Business As Usual

JUMAT, 25 JUNI 2021 | 17:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Para pemangku kepentingan harus cermat dan tegas dalam menerapkan kebijakan menghadapi peningkatan drastis sejumlah indikator penyebaran Covid-19 di tanah air.

Perlu langkah luar biasa semua pihak untuk mengatasi kondisi saat ini.

Demikian disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menanggapi lonjakan kasus positif Covid-19 yang mencapai 20.574 kasus pada Kamis kemarin (24/6).

"Para pemangku kepentingan tidak bisa lagi menghadapi kondisi ledakan kasus positif Covid-19 ini secara business as usual. Saat ini yang dibutuhkan adalah langkah luar biasa untuk menghadirkan solusi," kata Lestari  dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (25/6).

Mengacu pada catatan Worldometers per Jumat (25/6), terdapat lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam rentang 18-24 Juni 2021 sebesar 61 persen.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Selasa (22/6), positivity rate Indonesia tercatat 51,62 persen, artinya setiap dua orang yang dites PCR, satu orang positif Covid-19.

Menurut Lestari, data-data tersebut menunjukkan kondisi penyebaran Covid-19 sudah dalam tataran yang mengkhawatirkan dan harus disikapi secara serius.

"Para pemangku kepentingan harus menghadapi kondisi tersebut dengan kebijakan yang tegas, rinci dan langkah yang luar biasa," tuturnya.

Lestari pun berharap, strategi menekan kasus positif Covid-19 yang diambil pemerintah seharusnya bukan lagi dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) erbasis Mikro. Tetapi dengan pengetatan berupa penguncian atau lockdown berbasis wilayah.

"Sebab hanya dengan pengelolaan yang sungguh-sungguh dari semua pihak, diyakini kebijakan lockdown berbasis wilayah itu bisa membuahkan hasil yang diharapkan," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya