Berita

Managing Director of Political and Policy Studies (Peps) Anthony Budiawan/Net

Politik

Anthony Budiawan: Menumpuk SiLPA Di Luar Batas Dan Bebani Keuangan Negara, Sri Mulyani Layak Dicopot

KAMIS, 24 JUNI 2021 | 13:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Joko Widodo harus peka dan segera mengambil langkah tegas agar negara tidak terjerumus dalam jurang utang. Salah satunya, dengan mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sudah terbukti tidak kompeten mengelola keuangan negara.

Desakan itu disampaikan Managing Director of Political and Policy Studies (Peps) Anthony Budiawan saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL mengenai kekhawatiran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahwa Indonesia berpotensi tidak mampu membayar utang.

“Sangat layak dicopot, karena SMI memang tidak kompeten dalam melaksanakan bidangnya,” tegas Anthony Budiawan sesaat lalu, Kamis (24/6).

Menurutnya, Indoensia sudah banyak dirugikan Sri Mulyani dengan kebijakan menumpuk utangnya. Selain itu, Sri Mulyani juga gagal melakukan terobosan untuk bisa meminimalisasi utang.

“Merugikan keuangan negara. Salah satunya dengan menumpuk SiLPA di luar batas dan membebani keuangan negara puluhan triliun,” tandasnya.

Penumpukan SiLPA atau juga Saldo Anggaran Lebih (SAL) memang menjadi sorotan Anthony Budiawan.

Dia mencatat saldo SiLPA akhir 2020 adalah sebesar Rp 463 triliun. Pada akhir April 2021 jumlahnya bertambah Rp 254 triliun, menjadi Rp 717 triliun.

Dalam hal ini, dia mempertanyakan alasan mengapa uang ini tidak digunakan untuk belanja negara dan menutupi defisit anggaran.

Baginya, praktik pengelolaan Keuangan Negara yang mengakumulasi SiLPA jelas merupakan praktik tidak wajar dan terbukti merugikan keuangan negara akibat pemerintah harus bayar bunga atas utang yang tidak diperlukan

“Padahal hampir cukup membiayai defisit 2021. Mengapa DPR dan BPK membiarkan pengelolaan keuangan negara yang merugikan negara dan rakyat?” tanyanya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

UPDATE

Perindo Mantap Dukung Duet Khofifah-Emil

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:56

Rupiah Kembali Perkasa ke Rp15.982 per Dolar AS

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:56

Johnny Depp Kemungkinan Besar akan Bermain Kembali di Pirates of the Caribbean 6

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:42

Dugaan Asusila Ketua KPU, DKPP Juga Hadirkan Desta

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:25

Usai Pabrik Tutup, Sepatu Bata Bakal Kumpulkan Para Pemegang Saham Dalam Waktu Dekat

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:23

Irlandia Bersiap Akui Negara Palestina, Israel Tidak Terima

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:18

Larangan Study Tour Pelajar Tidak Tepat

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:10

PBB Cabut Gugatan Sengketa Pileg Dapil Jayawijaya

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:09

OJK Dorong Peningkatan Literasi Keuangan untuk Para Guru

Rabu, 22 Mei 2024 | 11:06

Kasus Pungli Rutan, KPK Dalami Peran Azis Syamsuddin

Rabu, 22 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya