Berita

Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Kebinet Pramono Anung dalam sebuah kesempatan/Net

Politik

Dibanding SBY, Hubungan Jokowi Dengan Megawati Bisa Lebih Buruk Jika Pecah Kongsi 2024

RABU, 23 JUNI 2021 | 19:10 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Meskipun pemilihan presiden (Pilpres) 2024 masih tiga tahun lagi, tapi kemana arah dukungan Presiden Joko Widodo menjadi penantian publik.

Pasalnya, dukungan Jokowi akan memberikan pengaruh terhadap pilihan pemilih atau pendukung Jokowi pada dua pilpres sebelumnya.

Analis politik, Iwel Sastra mengatakan, jika membaca masalah ini dari sudut pandang etika dan logika politik, maka yang paling aman dan besar kemungkinan Jokowi akan mendukung pilihan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Alasannya, Jokowi tentu menghindari pertarungan politik dengan Megawati yang telah memberikannya kesempatan untuk bisa maju sebagai calon presiden pada 2014 dan 2019.

"Meskipun memiliki banyak pendukung, tapi jika tidak mendapatkan tiket, maka kesempatan Jokowi berlaga di ajang pilpres, terutama 2014 tentu pupus," ujar Iwel Sastra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (23/6).

"Jika nanti dukungan Jokowi berbeda dengan calon yang diunggulkan oleh Megawati, maka hubungan Jokowi dengan Megawati menjadi lebih buruk dibanding dengan hubungan Megawati dengan SBY tahun 2004," kata Direktur Mahara Leadership itu melanjutkan.

Menurut Iwel Sastra, apabila Jokowi harus memilih tiga "bang jago" Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, atau Anies Baswedan, untuk diusulkan kepada ketum PDIP, maka yang lebih memungkinkan adalah Jokowi mengusulkan Ganjar.

"Alasannya sederhana, karena mereka adalah sama-sama kader PDIP. Tentu Jokowi juga ingin partai tempat dia bernaung kembali menjadi pemenang pemilu. Maka lebih menguntungkan bagi PDIP mengusung kadernya sendiri dalam pilpres 2024,"

Hitung-hitungannya adalah, karena sama dengan Pemilu serentak 2019, pada pemilu mendatang juga dilakukan serentak.

"Sehingga siapa capres yang diusung oleh PDIP berpengaruh kepada perolehan suara partai. Jika PDIP mengusung Prabowo sebagai capres, itu artinya sama saja PDIP memberi kesempatan Gerindra untuk memenangkan pileg. Meskipun nanti cawapresnya dari PDIP, tapi tetap yang dlihat adalah capresnya," ucap Iwel Sastra.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya