Berita

Gubernur Banten, Wahidin Halim/RMOLBanten

Nusantara

Pertimbangkan Opsi Lockdown, Gubernur Banten Minta Petunjuk Pusat

SELASA, 22 JUNI 2021 | 11:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi belakangan ini, Pemerintah Provinsi Banten tengah mempertimbangkan untuk menerapkan lockdown atau karantina wilayah.

Seperti disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), Selasa (22/6), dirinya menilai pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro tidak berjalan efektif.

Salah satu kendalanya adalah karena mobilitas warga keluar masuk daerah yang cukup tinggi, bahkan cenderung tidak terkendali.


"Ya, harus (ada pengetatan) tapi kita tetap minta petunjuk lockdown (ke pemerintah pusat) apakah PSBB atau PPKM. Tapi PPKM enggak efektif, itu kan buktinya orang bolak-balik," ujar WH kepada wartawan di Serang, Selasa (22/6).

Menurut WH, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan mulai kendur sehingga wajar terjadi peningkatan kasus corona.

"Menurunnya kesadaran masyarakat, karena mungkin terjadi kejenuhan. Orang keluar masuk, pulang mudik diam-diam, pulang dari sana (kampung halaman) bawa penyakit Covid-19," katanya, dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Selain itu, ditambahkan WH, pusat perbelanjaan, pasar-pasar baik modern maupun tradisional hingga kegiatan pernikahan mulai longgar, tidak diperketat dengan protokol kesehatan.

"Acara-acara pernikahan, perkawinan juga bebas, ada dangdutan segala," terang WH.

Sejauh ini, tutur WH, angka bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di seluruh rumah sakit di Banten sudah mencapai 80 persen.

"Kalau ada lonjakan enggak sanggup nahan, bahkan sekarang rumah sakit di Kota Tangerang sudah 90 persen lebih. Sudah susah (nampung pasien Covid-19)," jelasnya.

Atas kondisi itu, WH juga telah berupaya untuk mempercepat vaksinasi baik ke kelompok pengusaha, lansia, hingga pelayanan publik.

"Vaksinasi terus, tapi memang terbatas, kita sudah 600 ribuan vaksin. Masih kurang jauh dari target 3 juta," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya