Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Takut Jarum Suntik, Pedagang Pasar Kabur Lompat Pagar Saat Akan Divaksin

SELASA, 22 JUNI 2021 | 08:03 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Program vaksinasi Covid-19 yang terus digencarkan pemerintah memang menemui berbagai kendala. Tak hanya sekadar menolak divaksin, bahkan ada masyarakat yang mau divaksin tapi tak takut dengan jarum suntik.

Hal ini diketahui saat Pemkab Jember berusaha keras melakukan sosialisasi terkait program vaksinasi Covid-19 ini. Masih ditemukan warga yang enggan divaksin dengan berbagai alasan, salah satunya takut jarum suntik.

"Vaksinasi sudah cukup banyak, 52 persen tahap pertama. Tahap kedua 28 persen. Ini masih banyak saudara kita yang tidak mau divaksin," jelas Bupati Hendy Siswanto, saat ditemui Kantor Berita RMOLJatim, di Pendopo Wahya Wibawagraha Jember, Senin (21/6).


Karena itu Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jember, terus berusaha memaksimalkan vaksinasi dengan berbagai cara. Mulai vaksin drive thru, buka gerai, hingga langsung vaksin di puskesmas tanpa perlu daftar.

"Kalau dulu harus daftar dulu karena vaksin tidak ada, kalau sekarang ada. Mereka tidak mau divaksin karena takut disuntik. Padahal Pemkab Jember minta bantuan sosialisasi bahwa vaksin ini menyelamatkan dan menyehatkan. Ini perlu bantuan sosialisasi dari kita lagi, terutama di pedesaan masih takut untuk disuntik," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, sejumlah petugas penanganan Covid-19 di kecamatan Silo, berupaya melakukan beberapa cara. Seperti dengan sembunyi-sembunyi mendatangi Pasar Silo.

Petugas selanjutnya menutup pintu masuk, supaya bisa memberikan vaksin, namun masih ada yang memilih kabur dengan melompat pagar.

"Contoh di daerah Silo, pintu pasar ditutup untuk vaksin, ada yang lompat pagar karena takut vaksin, masih terjadi itu, ini serius. Takut suntik, padahal suntiknya kecil, tidak sakit," tutur Hendy sambil tertawa kecil.

Selain itu, ada warga yang beranggapan, meski divaksin ternyata masih ada warga yang masih terpapar Covid 19. Dia mengatakan vaksin tidak 100 persen mengamankan, namun tanpa vaksin justru lebih berbahaya lagi. Tidak punya antibodi.

"Kalau divaksin minimal punya kekuatan di situ. Meski sudah divaksin, tetap harus menerapkan protokol kesehatan 5 M," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya