Berita

Joko Widodo bersama Prabowo Subianto dalam satu kesempatan/Net

Politik

Wacana Jokowi-Prabowo Cuma Dibuat Relawan Yang Punya Kegenitan Tinggi Terhadap Kekuasaan

SABTU, 19 JUNI 2021 | 12:52 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kelompok relawan yang tergabung dalam Sekretariat Nasional Jokpro 2024 bakal mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan Jokowi-Prabowo maju dalam Pilpres 2024 yang akan datang.

Menurut Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul, wacana tersebut hanya membuat gaduh lantaran menurut Undang-undang masa bakti Presiden di Indonesia telah dibatasi hanya dua periode atau 10 tahun.

"Ini tak lain hanya membuat gaduh saja, karena bagaimanapun secara Undang-undang Presiden hanya boleh dua periode," kata Adib kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (19/6).

Relawan yang mengusulkan Jokowi-Prabowo berpasangan di Pilpres 2024, kata Adib memiliki tingkat kecaperan (cari perhatian) yang amat sangat tinggi terhadap penguasa saat ini.

"Ini hanya tingginya syndrome kegenitan para relawan itu terhadap kekuasaan," sindir Adib.

Karena bagaimanapun, dalam Pasal 7 Undang Undang Dasar 1945 hasil amandemen yang dilakukan pada Sidang Umum MPR tanggal 14-21 Oktober 1999 menambah ketentuan dalam Pasal 7A, 7B, dan 7C. Setelah amandemen tersebut, jabatan Presiden dan Wakil Presiden hanya bisa dipegang selama 2 (dua) periode berturut-turut oleh seorang presiden yang sama.

"Inikan Undang-undang yang telah disepakati bersama. Kalau ada yang mengusulkan presiden tiga periode seperti sekarang ini kita harus amandemen lagi. Saya kira hanya akan menghabiskan tenaga yang ujung-ujungnya kepentingan prinsip rakyat terbengkalai," demikian Adib.

Ketua Umum Jokpro 2024, Baron Danardono Wibowo menjelaskan, lahirnya kelompok relawan ini untuk menyuarakan keinginan masyarakat bawah agar Jokowi bisa mencalonkan diri lagi di Pilpres 2024.





Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

UPDATE

World Water Forum ke-10 Resmi Ditutup, Menteri PUPR Tekankan Tiga Hal Ini

Sabtu, 25 Mei 2024 | 10:04

Hujan Semalaman, 31 RT di Jakarta Kebanjiran

Sabtu, 25 Mei 2024 | 09:45

Kinerja Positif, Saham BRIS Makin Diminati Investor Asing

Sabtu, 25 Mei 2024 | 09:45

Fraksi PKS Apresiasi Spanyol Mengakui Kemerdekaan Palestina

Sabtu, 25 Mei 2024 | 09:28

Penjualan Turun, TOOL Hanya Raih Rp26 Miliar di Kuartal I-2024

Sabtu, 25 Mei 2024 | 09:20

Prediksi Elon Musk, AI akan Mengambil Seluruh Pekerjaan Manusia

Sabtu, 25 Mei 2024 | 09:09

Observasi Titik Rawan Galodo

Sabtu, 25 Mei 2024 | 08:59

Dirjen PHU: Indonesia Harus Cermati Peluang Ekonomi di Balik Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Sabtu, 25 Mei 2024 | 08:33

Perekrutan Pegawai Direktorat Risiko Pertamina Baiknya Jangan di Masa Transisi

Sabtu, 25 Mei 2024 | 08:32

Industri Pengolahan Susu Makin Berkibar, Investasi Mencapai Rp23,4 Triliun

Sabtu, 25 Mei 2024 | 08:23

Selengkapnya