Berita

Juru bicara Kemenlu China Zhao Lijian/Net

Dunia

Selalu Disalahkan Soal Virus Corona, China: Seharusnya Ilmuwan Wuhan Diberi Hadiah Nobel Kesehatan

JUMAT, 18 JUNI 2021 | 06:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Luar Negeri China mengapresiasi pernyataan yang baru-baru ini dilontarkan 'wanita kelelawar' Shi Zhengli, seorang ahli virus di Institut Virologi Wuhan ketika menjadi narasumber di salah satu media AS.

Menurut Kemenlu China, pernyataan Shi yang membantah fitnah AS terkait virus corona harusnya diapresiasi dengan Hadiah Nobel di bidang kedokteran daripada disalahkan karena menjadi yang pertama menemukan urutan gen dari virus corona baru.

Dalam artikel New York Times yang diterbitkan pada hari Senin (14/6), Shi, yang berada di pusat konspirasi 'kebocoran lab', berkata, "Bagaimana saya bisa menawarkan bukti untuk sesuatu yang tidak ada buktinya?"

"Saya tidak tahu bagaimana dunia menjadi seperti ini, terus-menerus menuangkan kotoran pada ilmuwan yang tidak bersalah," tulisnya dalam pesan teks yang dia kirim ke surat kabar AS tersebut.

Mengomentari tanggapan Shi, juru bicara Kemenlu China Zhao Lijian mengatakan para ilmuwan China di Wuhan adalah yang paling awal menemukan urutan gen virus corona baru, tetapi itu tidak berarti bahwa Wuhan adalah sumber virus corona, juga tidak dapat disimpulkan bahwa virus itu diproduksi oleh para ilmuwan Cina.

"Jika publikasi pertama dari urutan virus berkualitas tinggi disalahkan sebagai sumber virus corona baru, maka Profesor Luc Antoine Montagnier, yang pertama kali menemukan HIV, seharusnya menjadi penyebab pandemi AIDS global, bukan pemenang Hadiah Nobel. untuk obat," kata Zhao, seperti dikutip dari Global Times, Kamis (17/6).

Pada bulan Maret, Organisasi Kesehatan Dunia merilis laporan penelitian kelompok ahli gabungan China-WHO, yang mengkonfirmasi bahwa virus tersebut sangat tidak mungkin bocor dari laboratorium.

"Laporan ini ditulis bersama oleh lebih dari 30 pakar top di berbagai bidang di seluruh dunia, yang secara luas mewakili dan sangat profesional," tegas Zhao.

"Sayangnya, beberapa orang di AS mengabaikan laporan itu, menuntut teori 'kebocoran lab' dan mempolitisasi penelusuran asal-usul, yang menyinggung studi bersama yang dipimpin oleh WHO dan juga melanggar semangat ilmiah," kata juru bicara itu.

Zhao mengatakan, jika AS benar-benar transparan dan bertanggung jawab, ia harus menunjukkan sikap terbuka seperti China dan segera mengundang pakar internasional ke Fort Detrick dan tempat-tempat lain untuk melakukan penyelidikan terperinci.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya