Berita

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto/Net

Politik

Komplikasi Prabowo Meski Perkasa Di Survei, Kalah 3 Kali Beruntun Hingga Kelompok Anti-Jokowi Yang Dikhianati

KAMIS, 17 JUNI 2021 | 16:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Banyak hal yang patut dipertimbangkan Prabowo Subianto bila benar-benar ingin kembali maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Meski elektabilitas Prabowo kini paling tinggi dibanding kandidat calon lain, namun trennya menurun drastis.

"Elektabilitas Prabowo memang kini paling tinggi, tapi sudah jauh merosot dibandingkan perolehan suara Prabowo 2019. Dukungan kepada Prabowo juga sudah merosot di atas 20 persen," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Aji Al Farabi, Kamis (17/6).

Berdasarkan survei LSI Denny JA yang dirilis hari ini, elektabilitas Prabowo menempati posiis teratas dengan 23 persen. Namun angka tersebut masih jauh bila dibandingkan perolehan suara pada 2019 lalu yang mencapai 44,5 persen.

Hal lain yang patut dipikirkan Ketua Umum Partai Gerindra ini juga soal resistensi di segmen politik yang kemungkinan akan kembali jadi persoalan bila nekat maju di 2024.

"Kasus politik 1998 yang akan dimunculkan kembali. Kemudian resistensi dari kelompok anti-Jokowi di Pilpres 2019 yang merasa kini dikhianati Prabowo," sambungnya.

Resistensi lain yang patut dipertimbangkan adalah kekalahan berturut-turut Prabowo saat menjadi Capres 2014, Capres 2019, termasuk saat menjadi Cawapres 2009 silam.

"Aura kekalahan tiga kali berturut-turut ini patut diperhatikan. Belum lagi kasus korupsi yang melanda Menteri Gerindra ketika berkuasa (Menteri KKP 2019-2020 Edhy Prabowo)," tandasnya.

Pada Survei LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo ditempel Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 15,5 persen dan Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan 13,8 persen.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada 27 Mei-4 Juni 2021, dengan 1.200 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka. Adapun margin of error survei kurang lebih 2,9 persen.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya