Berita

Joe Biden/Net

Dunia

Pertemuan Joe Biden Dan Putin Kemungkinan Berlangsung Kaku, Ketat, Dan Tanpa Jamuan Makan

RABU, 16 JUNI 2021 | 06:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joe Biden kemungkinan besar akan berlangsung dengan protokoler yang ketat. Banyak yang meramalkan ini akan menjadi pertemuan yang kaku dan tegang, sebagaimana hubungan AS-Rusia yang banyak dilanda konflik belakangan ini.

"Bahkan kemungkinan besar tanpa 'memecahkan roti'," kata salah seorang pejabat senior, dari layanan pers Gedung Putih.

'Memecahkan roti" adalah cara untuk menggambarkan makan bersama. Jika seseorang makan sendirian, dia tidak perlu memecahkan rotinya, karena tidak ada orang yang perlu untuk dibagi. Namun, jika kita makan dengan orang lain, roti harus dipecah-pecah agar setiap orang dapat bersama-sama. Ini adalah ungkapan untuk 'berbagi untuk sesuatu yang sama'.


Pertemuan akan berlangsung sekitar empat atau lima jam. Pembicaraan akan dibuka oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dengan para penerjemah.

Setelah itu, pertemuan akan dilanjutkan dengan format yang diperluas, yaitu pertemuan antar para pemimpin kedua negara beserta staf-stafnya.

Belum ada detail lebih lengkap mengenai siapa saja staf-staf-staf yang akan ikut mendampingi pertemuan tersebut.

Kremlin dan Gedung Putih mengumumkan bahwa pertemuan puncak yang ditunggu-tunggu antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS Joe Biden akan berlangsung di Jenewa, Swiss, pada 16 Juni.

Menurut Kremlin, Putin  akan membahas kondisi dan prospek untuk lebih membina hubungan Rusia-AS, masalah stabilitas strategis serta isu-isu mendesak dalam agenda internasional, yang meliputi kerja sama dalam memerangi pandemi dan mengatur konflik regional.

Sementara akan mengonfrontasi Putin, yang dia sebut sebagai 'pembunuh' , tentang serangan ransomware baru-baru ini terhadap perusahaan dan lembaga pemerintah AS. Dia akan menuntut agar Moskow berhenti menyembunyikan kelompok peretas kriminal yang beroperasi di wilayah Rusia. Dia juga akan menguraikan tanggapan jika peretasan yang diarahkan oleh negara atau pribadi yang berasal dari Rusia berlanjut, kata pejabat itu, seperti dilaporkan New York Times.

Biden juga kemungkinan akan mengangkat masalah penahanan Aleksei A. Navalny, pemimpin oposisi yang sakit.

Pertemuan Biden dan Putin ini Ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Putin dan Biden sejak presiden AS ke-46 itu menjabat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya