Berita

Institut Virologi Wuhan/Net

Dunia

Soal Virus Corona Bocor Dari Lab Wuhan, Ilmuwan China: Bagaimana Membuktikan Sesuatu Yang Tidak Ada Buktinya?

SELASA, 15 JUNI 2021 | 09:23 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Seorang ilmuwan China kembali membantah teori yang menyebutkan SARS-CoV-2 berasal dari kebocoran laboratorium Institut Virologi Wuhan.

Ia adalah Dr Shi Zhengli, seorang ahli yang mempelajari virus corona kelelawar. Ia dan beberapa ilmuwan lainnya memimpin eksperimen untuk meningkatkan kekuatan virus agar bisa mempelajari efeknya pada inang.

Ia dikenal jarang memberikan komentar kepada media. Namun baru-baru ini, ia memberikan bantahan terkait teori kebocoran virus corona dari laboratorium Wuhan lewat sebuah e-mail kepada New York Times.

"Bagaimana saya bisa menawarkan bukti untuk sesuatu yang tidak ada buktinya? Saya tidak tahu bagaimana dunia menjadi seperti ini, terus-menerus menuangkan kotoran pada ilmuwan yang tidak bersalah," ujarnya.

Menurut New York Times, pada tahun 2017 Shi dan rekan-rekannya di laboratorium Wuhan menerbitkan laporan percobaan. Mereka menciptakan virus corona hibrida baru dengan mencampur dan mencocokkan bagian dari beberapa yang sudah ada, termasuk setidaknya satu yang hampir menular ke manusia, untuk mempelajari kemampuan mereka untuk menginfeksi dan bereplikasi dalam sel manusia.

Namun dalam pernyataannya, Shi mengatakan eksperimennya berbeda dari eksperimen gain-of-function (GOF) karena mereka tidak berusaha membuat virus lebih berbahaya. Sebaliknya, mereka mencoba memahami bagaimana virus dapat melompati spesies.

"Laboratorium saya tidak pernah melakukan atau bekerja sama dalam melakukan eksperimen GOF yang meningkatkan virulensi virus," jelasnya.

Teori virus corona bocor dari laboratorium Wuhan kembali ke permukaan baru-baru ini. Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden memerintahkan intelijen untuk menyelidiki asal-usul Covid-19, termasuk teori kebocoran laboratorium.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Naik 23,1 Persen, Realisasi Belanja Pemerintah Capai Rp427,6 T pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:56

Ketua DPRD DKI Komplain Anggaran Kelurahan 5 Persen Kegedean

Jumat, 26 April 2024 | 15:54

Samsung Luncurkan Pengisi Daya Port Ganda 50W, Dibanderol Rp1,2 Jutaan

Jumat, 26 April 2024 | 15:29

World Water Forum ke-10, Momentum bagi Indonesia Perbaiki Insfastruktur Air

Jumat, 26 April 2024 | 15:26

Legislator Senayan Pasang Badan untuk Pelanggan Korban Telkom

Jumat, 26 April 2024 | 15:25

TPDI: Aset Korupsi Jangan Jadi Bancakan

Jumat, 26 April 2024 | 15:18

APBN RI Surplus Rp8,1 Triliun pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:14

Pesan Mahfud MD ke Prabowo: Benahi Hukum

Jumat, 26 April 2024 | 15:07

Laku Keras, Mobil Xiaomi SU7 Amankan 75.723 Pesanan

Jumat, 26 April 2024 | 15:05

Penuhi Kebutuhan Darah, Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor

Jumat, 26 April 2024 | 15:01

Selengkapnya