Berita

Ketua KPK Firli Bahuri/Net

Hukum

Pakai Tiga Pendekatan Berantas Korupsi Di Indonesia, KPK Beri Pendidikan Mulai Dari TK Hingga Perguruan Tinggi

RABU, 09 JUNI 2021 | 23:36 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Saat hadiri pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bagi Bupati/Wali kota dan Wakil Bupati/Wakil Wali Kota Hasil Pilkada Serentak 2020 yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Pusat Pengembangan Kompetensi Pemerintahan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual Rabu (9/6).

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memaparkan stateginya memimpin lembaga antirasuah dalam upaya menghilangkan korupsi di Indonesia. Setidaknya ada tiga pendekatan yang dilakukan olehnya dalam memimpin KPK.

“Pendidikan masyarakat sebagai core business KPK disamping pencegahan dan penindakan,” kata Firli.

Firli menjabarkan, pada sisi pendekatan pendidikan masyarakat terhadap tindak pidana korupsi, KPK menyasar kepada tiga sasaran antara lain, jejaring pendidikan formal dan informal. Mulai dari tingkat taman kanak-kanak atau (TK) hingga perguruan tinggi. Lalu penyelenggara negara, partai politik dan BUMN, BUMD juga swasta.

“Pendekatan ini akan mempengaruhi mindset dan kultur segenap elemen bangsa. Orang jadi tidak ingin korupsi,” ujar Firli.

Kemudian pendekatan pencegahan, Firli menitikberatkan kepada perbaikan sistem yang korup. Menurut Firli, perilaku korup muncul karena sistem. Untuk itu, pencegahan yang dilakukan olehnya bakal menyasar perbaikan sekaligus memberi penguatan dan koreksi pada sistem yang ada.

“Dengan pendekatan ini, kita sungguh berkeinginan hilangnya kesempatan dan peluang melakukan korupsi setelah dilakukan perbaikan sistem,” tekan Firli.

Lalu ketiga, yakni pendekatan penindakan. Pada sisi ini, ia berkomitmen untuk menciptakan marwah institusi antitasuah sebagai penegak hukum yang tegas, efektif khususnya tindak pidana korupsi. Dengan begitu, kata Firli, dapat menimbulkan kesadaran untuk taat dan patuh pada hukum.

“Bukan hanya membuat rasa takut, akan sanksi yang berat. Kalau hanya menimbulkan rasa takut, maka para koruptor akan melakukan inovasi dan brekreasi untuk menemukan cara atau modus baru supaya tidak tertangkap,”demikian Firli.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya