Berita

Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi sekaligus Menteri Koordinator Program Imunisasi Covid-19 Malaysia, Khairy Jamaluddin /Net

Dunia

Kiriman Vaksin Covid-19 AstraZeneca Produksi Thailand Alami Penundaan Pengiriman Ke Malaysia

RABU, 09 JUNI 2021 | 16:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diproduksi di Thailand untuk Malaysia diperkirakan akan mengalami penundaan.

Hal itu disampaikan Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi sekaligus Menteri Koordinator Program Imunisasi Covid-19 Malaysia, Khairy Jamaluddin dalam sebuah pernyataan pada Rabu (9/6) waktu setempat.

"Saya telah dihubungi selama dua hingga tiga hari terakhir oleh AstraZeneca serta pemerintah lainnya untuk memastikan kami dapat menopang pasokan untuk bulan ini," katanya, seperti dikutip dari The Star.

Jamaluddin tidak merinci berapa lama pengiriman akan ditunda atau berapa banyak pengiriman yang akan terpengaruh.

Penundaan itu terjadi di tengah pertanyaan mengenai rencana distribusi vaksin AstraZeneca di Asia Tenggara, yang bergantung pada 200 juta dosis yang dibuat oleh Siam Bioscience, perusahaan milik Raja Thailand yang pertama kali membuat vaksin tersebut.

Pengiriman pertama ke Filipina, yang dijanjikan 17 juta dosis, dikurangi dan ditunda selama beberapa minggu, kata seorang penasihat presiden Filipina kepada Reuters pekan lalu, mengutip penundaan produksi Thailand.

AstraZeneca sejauh ini telah menyerahkan 1,8 juta dosis produksi lokal kepada pihak berwenang Thailand dan pekan lalu mengatakan lebih banyak lagi dalam perjalanan selama Juni, tetapi pengiriman ke negara-negara Asia Tenggara lainnya akan dimulai pada Juli.

Siam Bioscience belum berkomentar mengenai kabar penundaan tersebut.

"Malaysia akan menerima pengiriman pertama 610.000 dosis dari Thailand bulan ini, diikuti oleh 410.000 dosis pada Juli dan 1,2 juta dosis antara Agustus dan September," kata pemerintah sebelumnya.

Sejauh ini Malaysia telah membeli 12,8 juta dosis vaksin AstraZeneca, setengahnya melalui fasilitas berbagi vaksin Covax dan sisanya langsung dari pembuat obat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya