Berita

Perdana Menteri China Li Keqiang (kiri) mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Uzbekistan Abdulla Aripov melalui tautan video di Beijing, ibu kota China, 8 Juni 2021/Net

Dunia

Tingkatkan Kerja Sama, China Siap Fasilitasi Bea Cukai Uzbekistan

RABU, 09 JUNI 2021 | 10:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China akan bergandengan tangan dengan Uzbekistan untuk memerangi Covid-19. Membantu sebanyak mungkin, dan mendukung perusahaan dari kedua negara untuk melakukan produksi vaksin bersama berdasarkan prinsip dan hasil yang saling menguntungkan.

Perdana Menteri China Li Keqiang mengungkapkan hal itu saat berdiskusi bersama Perdana Menteri Uzbekistan Abdulla Aripov melalui tautan video pada Selasa (8/6) waktu setempat.

Sejak merebaknya Covid-19, China dan Uzbekistan telah saling mendukung dan membantu untuk mendorong kerja sama praktis, yang telah memainkan peran positif dalam pemulihan ekonomi kedua negara.

"China siap bekerja sama dengan Uzbekistan untuk melakukan pertukaran tingkat tinggi yang lebih dekat, memperkuat kepercayaan politik timbal balik dan memperdalam kerja sama praktis di seluruh bidang," kata Li, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (9/6).

Perdana Menteri China juga mengungkapkan harapan bahwa kedua belah pihak dapat memperdalam kerja sama di semua bidang sejalan dengan prinsip-prinsip pasar dan aturan bisnis untuk lebih bermanfaat bagi rakyat kedua negara.

"China bersedia memfasilitasi bea cukai spesialisasi pertanian dari Uzbekistan," tambahnya.

Mencatat bahwa 2022 akan menandai peringatan 30 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara kedua negara, Li berharap untuk mengadakan perayaan dalam berbagai bentuk, meningkatkan pertukaran orang-ke-orang, dan mempererat saling pengertian dan persahabatan tradisional antara kedua bangsa.

"China siap bekerja sama dengan Uzbekistan untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama di bawah kerangka Organisasi Kerjasama Shanghai untuk berkontribusi pada pemulihan pasca-epidemi dan peningkatan mata pencaharian bagi negara-negara kawasan," kata Li.

Aripov kemudian berterima kasih kepada China atas bantuan yang dikatakannya tepat waktu ke Uzbekistan dalam memerangi epidemi.

"Kedua negara harus memberikan peran penuh pada mekanisme kerja sama antar pemerintah, mengeksplorasi lebih lanjut dan memperdalam kerja sama dalam perdagangan, investasi, energi, dan interkonektivitas untuk pengembangan hubungan bilateral yang lebih besar," demikian Aripov.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya