Berita

Paus Fransiskus/Net

Dunia

Pasca Penemuan 215 Jenazah Anak Pribumi, Paus Fransiskus Bertemu Dua Kardinal Kanada

MINGGU, 06 JUNI 2021 | 08:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Paus Fransiskus bertemu dengan dua kardinal Kanada yang berbasis di Vatikan yang diduga sebagai tanggapan atas penemuan sisa-sisa 215 anak di bekas sekolah yang dikelola Gereja Katolik.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (5/6), Vatikan mengatakan Paus bertemu secara terpisah dengan Kardinal Michael Czerny dan Kardinal Marc Ouellet.

Sebagai seorang kepala departemen Vatikan yang mengawasi para uskup, Ouellet memang bertemu dengan Paus setiap Sabtu.

Sementara Czerny yang mengurusi migran dan pengungsi, tidak memiliki pertemuan mingguan reguler dengan Paus. Dia adalah warga negara Kanada kelahiran Ceko yang keluarganya bermigrasi ke Montreal ketika dia berusia dua tahun.

Kendati begitu, dimuat Reuters, Vatikan tidak menjelaskan apakah dua pertemuan tersebut membahas peristiwa penemuan mayat di Kanada.

Tetapi para diplomat meyakini hal tersebut lantaran peristiwa tersebut sangat tidak biasa.

Banyak warga Kanada sendiri telah meminta Paus untuk membuat permintaan maaf resmi atas peran Gereja Katolik di sekolah-sekolah pribumi yang beroperasi antara tahun 1831 hinga 1996.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Jumat (4/6) mengatakan Gereja Katolik harus bertanggung jawab atas perannya dalam menjalankan banyak sekolah.

Sistem sekolah pribumi secara paksa memisahkan sekitar 150.000 anak dari rumah mereka. Banyak siswa kemudian menjadi sasaran pelecehan, pemerkosaan, dan kekurangan gizi.

Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi pada tahun 2015 menyebutnya sebagai "genosida budaya". Dijalankan oleh pemerintah dan berbagai Gereja Kristen, tujuan mereka adalah untuk mengasimilasi anak-anak Pribumi.

Bulan lalu, sisa-sisa mayat anak-anak ditemukan di Kamloops Indian Residental School di Birtish Columbia. Sekolah yang telah ditutup sejak 1978 itu membuka luka lama dan memicu kemarahan publik di Kanada.

Fransiskus, yang terpilih sebagai paus pada tahun 2013, telah meminta maaf atas peran gereja dalam kolonialisme di Amerika.

Permintaan maaf tersebut kerap ia sampaikan ketika melakukan kunjungan. Namun hingga saat ini tidak ada kunjungan Paus yang dijadwalkan ke Kanada.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya