Berita

Ustad Dasad Latif memberikan kuliah Subuh di Masjid Tenda At Tabayyun, Taman Villa Meruya, Jakarta Barat/RMOL

Publika

Dari Kuliah Subuh Ustaz Das’ad Latif Di Tenda Arafah Masjid At Tabayyun

MINGGU, 06 JUNI 2021 | 08:53 WIB | OLEH: ILHAM BINTANG

MEMBANGUN masjid adalah sebaik-baik amal jariyah manusia. Pahalanya tidak akan berhenti mengalir di akhirat nanti. Balasan yang dijanjikan Tuhan bagi orang yang membangung masjid akan dibangunkan istana megah di surga.

Bukan hanya satu dua orang, tetapi semua yang terlibat mewujudkan masjid itu. Mulai dari pejabat yang menyediakan lahan, yang membiayai pembangunannya, pengurusnya, yang menyumbang tenaga, yang membersihkan, mendoakan, pokoknya semua pihak.

Ada pun pihak yang  menghalangi, doakan saja supaya segera mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.

Ustaz kondang Das’ad Latif  memaparkan itu dalam kuliah /tausiyah subuh di Tenda Masjid At Tabayyun, komplek Taman Villa Meruya, Jakarta Barat, Minggu (6/6).

Masjid, lanjut Ustaz yang mengantongi dua gelar doktor, Agama dan Komunikasi itu, setara dengan anak saleh serta ilmu yang bermanfaat.

Tiga “sekawan” yaitu, anak saleh, ilmu bermanfaat dan masjid itulah yang bakak menjadi bekal manusia menghadap Ilahi. Menghadap Tuhan.

“Tidak ada yang lain. Harta, pangkat, jabatan, isteri cantik atau suami yang ganteng tidak akan bisa dibawa ke alam kubur menghadapi malaikat. Malaikat tidak  akan tanya apa  gelar pendidikan saudara, tidak perduli apakah Anda lulus Tes Wawasan Kebangsaan atau tidak. Tidak ada itu Boss,” ujar Das’ad yang disambut riuh para jamaah yang memenuhi tenda, sebagian meluber hingga di halaman seputar tenda.

Para pengurus Mesjid At Tabayyun lengkap menyambut dan mengikuti tausiyah subuh itu. Antaranya,Ilham Bintang, Marah Sakti Siregar, Ending Ridwan, Andrey Suyatman, Refly, dan Apang Taufik.

Hadir juga Jamaluddin Mahmud, pengusaha Travel Al Bilad Universal yang merupakan sahabat Ustaz Das’ad Latif. Tak ketinggalan sesi foto-foto jemaah dengan Ustaz yang terkenal dengan ungkapan khas Bugis Makassar, kampung halamannya.

Suling

Tausiyah Ustaz Das’ad di Tenda Masjid At Tabayyun adalah bagian dari program “Suling” atau “Subuh Keliling” yang dicanangkan sejak tiga tahun lalu.

Program itu sempat terhenti karena pandemi, tapi beberapa bulan terakhir kembali dihidupkan. Suling di Tenda At Tabayyun, adalah yang pertama di luar Makassar. “Tausiyah subuh bagus sekali. Dai nya masih fresh, jamaahnya pun juga. Masih segar otak dan badan kita untuk menerima ilmu,” terang Ustaz Das’ad yang baru tiba di Jakarta semalam dari Semarang dan Solo.

Tidak bisa Memilih

Mengawali tausiyahnya, Das’ad menggambarkan kesulitan besar yang akan manusia di alam baqa nanti jika tak memiliki bekal amal-amal yang dirangkum dalam tiga sekawan tadi.

Ketika manusia wafat dan dikuburkan hanya amal jariyah lah yang akan menemani dan menyelamatkannya. Tidak ada yang lain. Suka atau tidak, nyaman  tidak nyaman, kita tidak punya kesempatan untuk mengelak atau menghindar. Begitu masuk kubur, hadapilah persoalan dengan bekal amalmu selama hidup di dunia.

Beda dengan keadaan di dunia. Seumpama kita selama ini tinggal di Kalimantan, kemudian bosan. Kita bisa memilih pindah ke Sulawesi, Sumatera atau Jawa.

Di Jakarta kita kesal karena padat dan sering macet yang bikin stres kita bisa pilih pindah ke kampung yang lebih tenang.

“Tapi masuk kubur Anda tidak bisa keluar lagi. Bisa pun, tapi lingkungan Anda pasti berlarian menghindar dia sangka pocong. Orang  hanya bisa selamat dari siksa kubur  oleh amal - amalnya selama hidup di dunia. Salah sayunya, amal jariah dari membangun masjid itu,” sambung Ustaz yang memiliki puluhan juta pengikut di youtube.

Di akhir tausiyahnya, Ustaz Das’ad mewanti-wanti pengurus masjid untuk menjaga dan merawat rumah ibadah At Tabayyun. Itulah rumah masa depan, katanya.

Kepada panitia ia subuh itu menyampaikan sumbangan Rp 10 juta untuk pembangunan masjid.

“Jangan lupa kontak saya nanti kalau ada kekurangan-kekurangan yang dibutuhkan panitia. Insya Allah,” ucapnya.

Tenda putih Masjid At Tabayyun seluas 100 meter per segi itu  baru didirikan di awal Ramadhan lalu. Sementara pembangunan Masjid At Tabayyun yang baru akan dimulai Agustus yang akan datang, Tenda Arafah -- begitu julukan warga -- itulah yang dijadikan tempat ibadah sementara oleh warga Muslim yang merupakan minoritas di komplek Taman Villa Meruya.

Kunjungan Ustaz  Das’ad Latif ditutup dengan acara ramah tamah sambil menikmati sarapan Lontong Sayur Betawi di Kebonnya Oma, di komplek TVM.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya