Berita

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin/Net

Dunia

Oposisi Tuntut PM Muhyiddin Yassin Buat Rencana Aksi Tanggapi 16 Jet China Yang Masuk Ke Wilayah Malaysia

RABU, 02 JUNI 2021 | 16:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Oposisi pemerintah Malaysia mendesak pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengambil rencana aksi yang jelas untuk menanggapi peneroboran 16 pesawat angkut militer China ke wilayah udara negeri jiran.

Koalisi Pakatan Harapan pada Rabu (2/6) mengatakan insiden masuknya pesawat-pesawat militer China merupakan ancaman bukan hanya bagi keselamatan penerbangan, namun juga kedaulatan Malaysia.

"Oleh karena itu pemerintah harus memberikan rencana aksi yang jelas dan juga mengizinkan anggota parlemen untuk membahas insiden penting ini, demi kepentingan negara," tegas koalisi tersebut, seperti dimuat CNA.

Pakatan Harapan juga mendesak Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob untuk memberikan pengarahan khusus secara bipartisan, melibatkan pemerintah dan oposisi, terkait langkah yang akan diambil oleh Angkatan Tentara Malaysia (ATM) untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi.

"Koalisi akan menulis surat kepada menteri pertahanan untuk mengatur pengarahan resmi dengan Komandan Angkatan Darat dan Komandan Angkatan Udara Malaysia untuk menghadapi masalah yang memengaruhi kedaulatan nasional ini bersama-sama," sebut Pakatan Harapan.

"Sekali lagi, kejadian ini dengan jelas menunjukkan bahwa meskipun dunia sedang berjuang melawan Covid-19, ancaman konvensional tetap menjadi duri dalam daging negara kita," tambah koalisi itu.

Pakatan Harapan menambahkan, penting bagi pemerintah Malaysia untuk segera melaksanakan program modernisasi angkatan udara berdasarkan buku putih pertahanan 2019.

Pada Senin (31/5), Angkatan Udara Malaysia mengidentifikasi 16 pesawat angkatan udara Tentara Pembebasan Rakyat China yang melakukan penerbangan mencurigakan di wilayah Flight Information Region (FIR) Kota Kinabalu.

Pesawat-pesawat China tersebut terbang dalam jarak 60 mil laut dari Pantai Serawak. Diketahui, pesawat-pesawat tersebut berjenis Ilyushin Il-76 dan Xian Y-20.

“Kejadian ini merupakan masalah serius yang mengancam kedaulatan negara dan keselamatan penerbangan, berdasarkan kepadatan lalu lintas udara di rute-rute penerbangan di FIR Kota Kinabalu," jelas Angkatan Udara Malaysia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya