Berita

Mantan Presiden AS Barack Obama/Net

Dunia

Buka Suara Soal Skandal Memata-matai Pemimpin Eropa, AS: Akan Kami Bahas Dengan Sekutu

RABU, 02 JUNI 2021 | 09:27 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) akhirnya memberikan tanggapan atas laporan yang beredar di publik bahwa badan intelijennya, bekerja sama dengan badan intelijen Denmark, memata-matai para pemimpin Eropa, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel.

Gedung Putih pada Selasa (1/6) mengatakan Washington akan membahas masalah tersebut dengan Eropa melalui saluran keamanan nasionalnya.

"Pada tahun 2014, AS mengeluarkan tinjauan menyeluruh tentang pendekatan terhadap pengawasan luar negeri, Presiden (Barack) Obama mengeluarkan arahan presiden yang mengubah pendekatan kami secara signifikan," ujar Wakil Kepala Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, seperti dikutip Sputnik.

"Kami akan bekerja dengan sekutu dan mitra Eropa kami untuk menjawab pertanyaan apa pun melalui saluran keamanan nasional yang sesuai," tambahnya.

Sejumlah media pada Minggu (30/5) melaporkan, badan intelijen Denmark, FE, membantu National Security Agency (NSA) AS untuk memata-matai pejabat Eropa, termasuk Merkel.

Dalam laporannya, Denmark Radio (DR), mengungkap operasi tersebut dinamakan "Dunhammer", di mana NSA menggunakan sistem penyadapan Denmark pada kabel internet bawah laut, dengan sepengetahuan dan persetujuan otoritas Denmark. Bahkan pusat data dibangun di pulau Amager, selatan Kopenhagen.

Aktivitas tersebut dilakukan keduanya pada 2012 hingga 2014, atau selama pemerintahan Obama.

Menanggapi laporan tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Merkel menuntut kejelasan dari Denmark dan AS.

"Ini tidak dapat diterima di antara sekutu. Saya terikat pada ikatan kepercayaan yang menyatukan orang Eropa dan Amerika. Untuk itu kami tunggu kejelasannya. Kami meminta agar mitra Denmark dan Amerika kami memberikan semua informasi tentang hal ini," tegas Macron pada Senin (31/5).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya