Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Demi Kemandirian Industri Pertahanan, India Larang Impor 108 Jenis Alutsista

SELASA, 01 JUNI 2021 | 09:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah India mengambil langkah besar untuk mendorong sektor industri pertahanan di dalam negeri, yaitu memberlakukan kebijakan "Atmanirbhar Bharat Abhiyan" yang berari Gerakan India Mandiri.

Atmanirbhar Bharat Abhiyan merupakan kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi yang diperkenalkan pada Agustus 2020. Berdasarkan kebijakan tersebut, pemerintah membuat daftar 101 item pertahanan yang dilarang untuk diimpor selama lima tahun, dari 2020 hingga 2025.

Pada Senin (31/5), pemerintah mengeluarkan daftar kedua, berisi 108 jenis alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dikenai embargo impor. Mulai Desember 2021 hingga 2025, barang-barang tersebut tidak boleh dibeli dari luar negeri.

Dimuat Hindustan Times, daftar kedua ini terdiri dari sejumlah jenis helikopter, korvet, sistem peringatan dini dan kontrol udara, mesin tank, radar daya menengah untuk pegunungan, sistem rudal permukaan ke udara, hingga senapan.

"Ini akan memberikan dorongan lebih lanjut untuk pribumisasi dengan partisipasi aktif dari sektor publik dan swasta untuk memenuhi tujuan mencapai kemandirian dan mempromosikan ekspor pertahanan," ujar kementerian.

India telah menyisihkan 64 persen dari anggaran modal militer pada anggaran 2021 hingga 2022 untuk membeli senjata dan sistem produksi lokal guna meningkatkan kemandirian industri pertahanan.

Tahun lalu, Kementerian Pertahanan menghabiskan 58 persen dari anggaran modalnya untuk pembelian dalam negeri.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya