Berita

Menara Al Jala, gedung yang menampung media internasional, di Gaza ketika diserang Israel/Net

Dunia

Serangan Israel Ke Gedung Media Di Gaza Banyak Dikecam, Kepala IDF: Saya Tidak Menyesal

MINGGU, 30 MEI 2021 | 09:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Kohavi mengaku tidak memiliki penyesalan telah menghancurkan gedung 15 lantai yang menampung media internasional di Gaza.

Menara Al Jala di Gaza menjadi rumah bagi sejumlah media internasional, termasuk Associated Press dan Al Jazeera. Gedung itu dibombardir oleh Israel selama pertempuran 11 hari dengan Hamas yang kemudian banyak dikritik dunia internasional.

Kohavi berdalih, gedung itu dihancurkan karena keberadaan Hamas. Bahkan ia menyebut para jurnalis, entar mereka mengetahui atau tidak, menikmati kopi pagi dengan Hamas di kafetaria.

"Ini benar-benar turun. Saya tidak menyesal," ujarnya, seperti dilaporkan Channel 12, Sabtu (29/5)

Dalam pernyataan yang dibagikan oleh Times of Israel pada Sabtu malam, AP menepis cerita kopi pagi sebagai tipuan, mengatakan di sana bahkan tidak ada kafetaria, dan menuntut penyelidikan independen dilakukan terhadap penghancuran kantor mereka.

"Klaim tak berdasar seperti itu membahayakan keselamatan jurnalis AP. Seperti yang telah kami katakan berulang kali, kami tidak memiliki indikasi kehadiran Hamas di gedung itu, kami juga tidak diperingatkan tentang kemungkinan kehadiran seperti itu sebelum serangan udara. Kami tidak tahu apa yang ditunjukkan oleh bukti Israel, dan kami ingin tahu," ujar pihak AP.

Selain dari media, kecaman juga muncul dari Perseikatan Bangsa Bangsa (PBB) kepada Israel. Jurubicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sangat terganggu dengan serangan yang menargetkan gedung media.

Organisasi non-pemerintah Reporters Without Borders meminta kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Fatou Bensouda untuk memasukkan serangan udara Israel tersebut dalam penyelidikannya.

Pada bulan Maret, ICC mengumumkan penyelidikan kriminal atas dugaan kejahatan yang dilakukan oleh Israel di wilayah Palestina, termasuk Gaza dan Tepi Barat, sejak 13 Juni 2014.

Bukti yang mendukung kehadiran Hamas di Menara Jala belum dibagikan kepada publik oleh Israel. Amerika Serikat (AS) mengatakan menerima informasi yang mendukung klaim Israel, tetapi Washington tidak mau membagikan pandangannya tentang masalah tersebut.

Hamas dan Israel menyetujui gencatan senjata yang dimediasi Mesir pada 20 Mei.

Sementara itu, jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel telah mencapai 227 orang, termasuk 64 anak-anak, sekitar 1.948 luka-luka. Di Israel, 12 orang tewas dan sedikitnya 50 luka berat.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya