Berita

Tiga tersangka korupsi masker di Dinkes Banten ditahan Kejati/RMOLBanten

Hukum

Diduga Korupsi Masker Senilai Rp 1,6 Miliar, Kejati Banten Tahan 3 Tersangka

JUMAT, 28 MEI 2021 | 03:24 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten menahan tiga tersangka kasus tindak pidana dugaan korupsi pengadaan 15.000 masker medis Covid-19 senilai Rp 1,680 miliar.

Dugaan korupsi bernilai miliaran itu dari anggatan di Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun anggaran 2020 senilai Rp 3,3 miliar.

Kepala Kejati Banten, Asep Nana Mulayan mengatakan, ketiga tersangka yakni AS penerima subkon pengadaan masker, WF dari PT RAM, dan LS pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan masker KN-95 sebanyak 15.000 pcs yang bersumber dari dana belanja tidak terduga (BTT) tahun anggaran 2020 dari Dinkes Banten.


Kata Asep, saat ini ketiga tersangka tersebut kini harus mendekam di rumah tahanan (rutan) Pandeglang.

"Berdasarkan hasil temuan penyidik setelah melakukan pemeriksaan secara mendalam dan komprehensif dengan mendengar keterangan saksi-saksi dan alat bukti lain, tim penyidik menyimpulkan adanya dugaan kerugian uang negara sebesar Rp 1,680 miliar dari nilai proyek Rp 3,3 miliar," ujar Asep Nana Mulayan seperti diberitakan Kantor Berita RMOLBanten, Kamis (27/5).

Ketiga tersangka, dikatakan Asep telah bermufakat jahat dalam melakukan perbuatan melawan hukum demi mengeruk keuangan negara memanfaatkan momentum pengadaan masker Covid-19 di masa pandemi.

Modus para tersangka antara lain pertama merubah rancana anggaran belanja (RAB) dari semula seharga Rp 70 ribu per pcs masker menjadi Rp 220 ribu per pcs masker.

"Itu fakta yang kami temukan di lapangan. Seharuanya tidak seharga itu, tapi atas permohonan dari penyedia barang maka kemudian diubah RAB itu sehingga ada kemahalan harga yang cukup signifikan," katanya.

Lanjut Asep, tersangka juga  melakukan kejahatan dengan modus "mensubkon" kepada pihak lain.

Tak cukup disitu, Asep memastikan hasil temuan tim penyidik ada dugaan pemalsuan dokumen-dokumen pengadaan masker sehingga terjadi kerugian negara yang cukup besar.

"Hasil temuan kami di lapangan ada dugaan indikasi pemalsuan terkait dengan dokumen-dokumen sehingga kami meyakini betul ini merupakan tindak pidana korupsi dengan sementara ini hasil perhitungan tim penyidik sebesar Rp 1,680 miliar," ungkap Asep.

Asep juga tidak menutup kemungkinan bahwa nilai kerugian negara bisa melebihi dugaan sementara Rp1,680 miliar. Mengingat belum diaudit secara komprehensif.

"Nah, dari anggaran Rp 3,3 miliar dipotong pajak, kami menemukan ada indikasi akan kami konfirmasi lagi dengan tim auditor berapa sesungguhnya kerugian keuangan negara yang terjadi," terangnya.

Asep mengungkapkan, ketiga terangka disangkakan pasal pasa 2 junto pasa 3 UU 31/1999 junto UU 20/2021 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

"Kita menggunakan pasal 2 dan 3, kita nanti melihat lagi kemungkinan ada pasal pasal tambahan lain," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya