Berita

Ganjar Pranowo/Net

Politik

Elektabilitas Belum Tembus 30 Persen, Ganjar Pranowo Bukan Segala-galanya Bagi PDIP

JUMAT, 28 MEI 2021 | 02:50 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ganjar Pranowo dengan elektabilitas tinggi dinilai menjadi aset PDIP. Karena itu, PDIP dinilai akan rugi bila tidak mengusungnya pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, kalkulasi politiknya kalau PDIP tidak mencalonkan Ganjar pada pilpres 2024, tentu akan berdampak bagi partai banteng moncong putih.

Analisa Jamiluddin, dampaknya tidak terlalu besar. Catatan Jamiluddin dalam berbagai survei elektabilitas Ganjar belum menyentuh 20 persen.

"Kalau elektabilitas Ganjar masih 20 persen ke bawah, peluangnya menang pada Pilpres sebenarnya masih kecil. Itupun kalau surveinya dilaksanakan secara objektif dan menerapkan prosedur survei dengan benar," demikian kaa Jamiluddin, Kamis (27/5).

Menurut Jamiluddin, PDIP akan rugi jika elektabilitas Ganjar di atas 30 persen. Sebab, dengan elektabilitas setinggi itu peluang PDIP memenangi Pilpres cukup besar.

Atas dasar itu, Jamiluddin meyakini PDIP tidak akan merasakan dampak politikk yang besar. Apalagi, di partai yang diketuai Megawati itu bayak kader yang mumpuni dan layak diusung di Pilpres mendatang.

"Di PDIP cukup banyak kader yang mumpuni yang elektabilitasnya masih bisa ditingkatkan. Waktu masih cukup bagi PDIP untuk mempersiapkan kadernya menuju Pilpres 2024," demikian kata Jamiluddin.

Selain itu, kader PDIP dikenal memiliki militansi yang cukup baik. Efek politiknya, siapa yang kemudian diusung PDIP mesin partai akan bergerak untuk merebut kemenangan.

"PDIP punya kader militan yang siap bergerak meningkatkan kandidat yang direstui Ketua Umumnya Megawati Soekrnoputri. Para kadernya ini dapat bergerak baik di darat maupun di dunia maya," demikian Jamiluddin.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

UPDATE

Di Kampus UIPM, Siapa Saja Bisa Mengajukan Doktor HC seperti Raffi Ahmad

Selasa, 01 Oktober 2024 | 04:07

Pramono Janji Hidupkan Program Ahok soal Pengaduan Warga

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:45

Gelar HC Dicurigai Jadi Modal Raffi Ahmad Masuk Kabinet Prabowo

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:37

Bilal-Mulyana Laporkan Dana Kampanye Pilkada Cimahi Rp0

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:08

Kesaksian Putri Zulhas: Penunjukan Eko Patrio Sekjen PAN Bukan Tiba-tiba

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:32

Intimidasi Kelompok Kritis Pola Lama Oknum Aparat

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:14

Sambil Nyalakan Lilin, Cak Imin Baiat Caleg PKB

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:01

Atlet Peparnas Jakarta

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:39

Foto Selebgram Gita Savitri Dicatut UIPM

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:07

Cegah Bullying, Kader Demokrat Minta Disdik DKI Proaktif

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:03

Selengkapnya