Guillermo Lasso, pebisnis yang dilantik sebagai presiden baru Ekuador pada Senin (24 Mei 2021. Pelantikannya dihadiri Raja Spanyol Felipe VI dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro/Net
Guillermo Lasso, pebisnis yang dilantik sebagai presiden baru Ekuador pada Senin (24/5), bertekad akan meluaskan kampanye vaksinasi Covid-19 dan memutar kembali roda ekonomi yang terpukul parah oleh pandemi.
Ekuador sedang berjuang keras setelah negara di Amerika Selatan itu terhempas oleh pandemi yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran dan hutang negara. Sejauh ini, Ekuador baru memvaksinasi 3 persen dari total populasi 17 juta.
Dalam pidatonya di hari pelantikan, Lasso menekankan bahwa pemerintahannya akan memvaksinasi 9 juta orang dalam 100 hari pertamanya menjabat. Dia akan menjangkau perusahaan farmasi di Amerika Serikat, China, dan Rusia dengan harapan mencapai tujuan itu.
"Ini bukan sekedar janji pemerintah," kata Lasso, seperti dikutip dari
LA Time, Selasa (25/4).
“Sebagai warga Ekuador, kita semua berbagi takdir yang sama. Merupakan kewajiban setiap orang untuk memikul tantangan yang dibebankan masa depan kepada kita, tantangan besar yang tidak dapat dihadapi sendirian,†katanya.
Lassos, 65 tahun, terpilih pada April dalam pencalonan ketiganya sebagai presiden, menggantikan Presiden LenÃn Moreno.
Beberapa analis menggambarkan Lasso sebagai sosok yang familiar pada dunia pasar dan cenderung mencari hubungan baik dengan Dana Moneter Internasional serta organisasi global lainnya.
Pelantikan Lasso dihadiri oleh para pejabat termasuk Raja Spanyol Felipe VI, Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan presiden Haiti, Jovenel Moise.