Berita

WhatsApp/Net

Dunia

Puluhan Jurnalis Palestina Diblokir WhatsApp, Diduga Terkait Dengan Hamas

SELASA, 25 MEI 2021 | 15:46 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Puluhan jurnalis Palestina mengungkap bahwa akun WhatsApp mereka diblokir setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata yang berlaku mulai Jumay (21/5) pukul 2 dini hari.

Diberitakan oleh AFP, tidak lama setelah gencatan senjata, dua jurnalis AFP di biro Kota Gaza menerima pemberitahuan di WhatsApp dalam bahasa Arab yang menyatakan bahwa akun mereka telah diblokir.

Pemberitahuan yang sama juga didapatkan oleh sejumlah jurnalis lainnya di Yerusalem, Tepi Barat, dan Gaza. Menurut wakil presiden Sindikat Jurnalis Palestina Tahseen al-Astall, sekitar 100 jurnalis di Gaza diblokir dari WhatsApp.


Jurnalis Al Jazeera mengatakan akun mereka telah dipulihkan setelah mereka mengajukan keluhan kepada Facebook, pemilik WhatsApp.

Aplikasi perpesanan WhatsApp biasanya digunakan oleh jurnalis Gaza untuk mendapatkan pernyataan Hamas.

Bahkan, dikutip dari AP, 17 jurnalis di Gaza mengaku mereka pernah menjadi bagian dari grup WhatsApp yang berfungsi menyebarkan informasi terkait operasi militer Hamas.

Hamas sendiri telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Jurubicara WhatsApp mengatakan perusahaan melarang akun karena melanggar kebijakannya.

Pusat Pengembangan Media Sosial Arab mengatakan pihaknya telah mendokumentasikan 500 kasus pelanggaran hak digital Palestina dari 6 hingga 19 Mei. Termasuk penghapusan, pengurangan, hingga pembatasan akun dan konten.

Sekitar 50 persen dari laporan ini adalah tentang Instagram, 35 persen Facebook, 11 persen Twitter, dan 1 persen TikTok.

"Perusahaan tidak memberikan penjelasan untuk penghapusan atau penangguhan di mayoritas tanggapan mereka kepada pengguna. Namun, alasan yang diajukan kepada pengguna termasuk ujaran kebencian, pelanggaran standar komunitas, permintaan bukti identitas, dan lain-lain," jelas laporan tersebut.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya