Berita

Presiden Bah Ndaw /Net

Dunia

Kubu Militer Mali Langsung Tangkap Presiden, Perdana Menteri, Dan Menhan

SELASA, 25 MEI 2021 | 07:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasukan militer Mali dilaporkan menangkap presiden sementara, perdana menteri dan menteri pertahanan negara itu. Mereka dibawa ke pangkalan militer pada Senin (24/5) waktu setempat.

Pengawalan militer menemani Presiden Bah N'Daw yang memimpin pemerintahan transisi, bersama dengan Perdana Menteri Moctar Ouane dan Menteri Pertahanan Souleymane Doucoure ke kamp militer Kati yang terletak 15 kilometer (9 mil) barat laut ibu kota Bamako, demikian dilaporkan outlet media pan-Afrika Jeune Afrique, mengutip sumber-sumber diplomatik.

Penangkapan terjadi hanya beberapa jam setelah penunjukan pemerintahan baru menyusul konsultasi antara N'Daw dan kelompok masyarakat sipil. Pertemuan tersebut mendahului pengunduran diri awal bulan ini dari pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Ouane, yang diangkat kembali oleh N'Daw untuk membentuk pemerintahan baru.

Menyusul laporan lokal tentang peningkatan aktivitas militer tersebut, Kedutaan Besar Turki di Bamako menyarankan warga negara mereka yang berada di negara itu untuk berhati-hati dan tidak pergi ke luar kecuali diperlukan.

Kedutaan Besar AS juga melaporkan peningkatan aktivitas militer di Bamako dan mendorong orang Amerika untuk menghindari perjalanan yang tidak penting di dalam kota dan memantau media lokal untuk pembaruan.

Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Mali (MINUSMA) menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat dari presiden dan perdana menteri.

Kelompok tersebut juga memperingatkan bahwa "mereka yang menahan mereka akan dimintai pertanggungjawaban" dan "harus memastikan integritas mereka yang ditahan.”

"Kami mengikuti peristiwa dengan cermat dan tetap berkomitmen untuk mendukung transisi. Kami menyerukan ketenangan," tulisnya di Twitter, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (25/5).

"Tindakan buruk yang diambil hari ini membawa risiko melemahkan mobilisasi komunitas internasional yang mendukung Mali," kata komite pemantau transisi lokal dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh media Turki. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya