Berita

Gubernur Jawa Tengah sekaligus Politisi PDIP, Ganjar Pranowo/Net

Politik

SMRC: Diserang Orang Dekat Puan Itu Hanya Ujian Untuk Ganjar

SENIN, 24 MEI 2021 | 15:25 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Orang dekat Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, belum lama ini melancarkan serangan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang mendapat elektabilitas tinggi dalam sejumlah lembaga survei.

Dia yang melancarkan serangan itu ialah Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) yang juga menjabat Ketua DPD Partai Demokrai Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah, Bambang Wuryanto.

Pernyataan dari sosok yang kerap disapa Bambang Pacul itu tersampaikan saat ditanya perihal ketidakhadiran Ganjar dalam acara "penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024", di Semarang pada Minggu (23/5).

Dia mengakui Ganjar tidak diundang dalam acara tersebut. Namun selain itu, dia juga menyatakan, "(Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (jika kamu pintar, jangan bersikap sok pintar)".

Fenomena ini pun ikut ditanggapi Direktur Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas.

Dia menilai, apa yang tengah terjadi di PDIP tersebut merupakan satu hal yang lumrah terjadi, dan bahkan baik untuk kematangan Ganjar dalam menempuh persiapan sebagai Capres di 2024 mendatang.

"Sikap keras yang ditunjukkan oleh Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto yang juga salah satu ketua DPP PDIP, tentu bukan akhir perjalanan politik Ganjar. Itu hanya salah satu "ujian politik" saja buat Ganjar," tutur Sirojudin Abbas kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/5).

"Sebuah ujian tentu tidak akan mematikan, tetapi justru bisa membuat orang yang diuji menjadi terlatih dan semakin siap," sambungnya.

Oleh sebab itu, Sirojudin Abbas tidak sependapat dengan pemerhati politik lainnya yang memandang perjalanan Ganjar untuk dicalonkan sebagai capres untuk pemilu 2024 sudah musnah.

"Ganjar saat ini tidak sedang tersudut. Tetapi kekuatan elektabilitasnya yang cukup baik, menurut temuan sejumlah survei nasional, justru telah menaikkan suhu politik di internal PDIP," tuturnya.

"Nama dia semakin diperhitungkan dan mulai memicu reaksi dari jajaran elite PDIP," demikian Sirojudin Abbas menambahkan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya