Yuan Longping, ahli agronomi Tiongkok/Net
Presiden China Xi Jinping berduka atas meninggalnya tokoh terkenal Yuan Longping, seorang ahli agronomi Tiongkok.
Ilmuwan yang juga dijuluki Bapak Padi Hibrida Dunia itu meninggal di usia 91 tahun di sebuah rumah sakit di Changsha, ibu kota Provinsi Hunan, Tiongkok Tengah pada Sabtu (22/5) sore akhir pekan lalu.
Dalam pesannya, Xi sangat memuji kontribusi Yuan terhadap ketahanan pangan Tiongkok, inovasi teknologi pertanian, serta pengembangan pangan dunia.
"Cara terbaik untuk memperingati Yuan adalah belajar dari patriotisme dan kegigihannya untuk bekerja," kata Xi, seperti dikutip dari
Global Times, Minggu (23/5).
Ia meminta semua anggota partai, pejabat, dan ilmuwan, mengabdikan diri mereka untuk melayani negara dan rakyatnya dengan tindakan nyata.
Sejak berita meninggalnya Yuan beredar, bunga krisan di seluruh Changsha, yang digunakan untuk mengirim belasungkawa, ludes terjual dari lapak para pedagang.
Di depan Rumah Duka Mingyangshan, lebih dari 100.000 orang berbaris di tengah hujan untuk meletakkan bunga untuk mengenang Longping. Jumlah orang terus bertambah dan membentang hingga beberapa kilometer.
Karangan bunga juga terlihat di depan patung Yuan Longping di Universitas Barat Daya di Chongqing pada hari Sabtu. Banyak guru dan siswa dari sekolah lama Yuan mengungkapkan kesedihan mereka atas kehilangan tersebut dan berbagi belasungkawa di kampus.
Selain pelayat di lapangan, jutaan warga China juga berduka secara online. Netizen memuji Yuan sebagai "orang hebat di zaman kita." Di aula belasungkawa virtual yang didirikan oleh media lokal, lebih dari 8 juta orang telah memberikan penghormatan kepada Yuan.
Dalam sebuah wawancara bersama media asing, Yuan pernah mengungkapkan dua impian besarnya.
Pertama dia ingin menikmati suasana sejuk di bawah daun padi, dan kedua suatu hari padi hibrida dapat ditanam di seluruh dunia.
Menurut rencana, upacara peringatan Yuan akan diadakan pada Senin (24/5) waktu setempat.
Yuan lahir di Beijing, 7 September 1930. Ia adalah seorang agronom Tiongkok, anggota Akademi Teknik Tiongkok, yang dikenal karena mengembangkan varietas padi hibrida pertama pada tahun 1970-an.
Yuan menghabiskan hidupnya untuk meneliti padi agar dapat membantu mpenyediaan pangan untuk di dunia. Atas jasanya itu, dia mendapat julukan sebagai “Bapak Padi Hibridaâ€.
Di China, di mana beras merupakan makanan pokok bagi lebih dari 1,4 milliar penduduk, luas area pertanaman padi hibrida tahunan telah melebihi 16 juta hektare atau 57 persen dari total luas tanam padi.
Pada 1970-an, Yuan membuat terobosan yang membuatnya terkenal. Dia mengembangkan jenis padi hibrida dengan hasil panen tahunan 20 persen lebih tinggi dari varietas lain. Ini berarti dapat menyediakan pangan untuk tambahan 70 juta orang.
Penemuan Yuan membantu mengubah China dari kekurangan pangan menjadi negara dengan ketahanan pangan yang kuat dalam tiga dekade. Dia dan timnya juga bekerja sama dengan banyak negara di dunia untuk mewujudkan ketahanan pangan dan mengatasi malnutrisi.