Berita

Puan Maharani menghadiri acara PDIP Jateng tanpa mengundang Gajar Pranowo/Net

Politik

Ganjar Tak Diundang Di Acara Puan Sama-sama Kepentingan Politis PDIP

SENIN, 24 MEI 2021 | 04:13 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Tidak diundangnya Ganjar Pranowo di acara PDIP yang mendatangkan Puan Maharani ke Jawa Tengah disinyalir merupakan pola politik agitasi konflik.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menganalisa, potensi agitasi politik konflik itu dijalankan PDIP dan Ganjar untuk dua tujuan.

Pertama, PDIP ingin Ganjar Pranowo semakin populer di kalangan masyarakat.

Tujuan kedua, adalah agara Puan Maharani menjadi perbincangan di kalangan publik dan kader internal PDIP.

Dengan cara itu, Ganjar dan Puan akan sama-sama mendapatkan keuntungan popularitas.

"Tidak saja berharap agar Ganjar semakin populer sebagai kader tertindas, tetapi ada harapan Puan menjadi pembicaraan di kalangan publik maupun internal PDIP,  sehingga keduanya bisa membangun popularitas," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/5).

Meski demikian, tugas berat PDIP adalah mengkonversi popularitas keduanya menjadi elektabilitas sebagai kandidat di Pilpres 2024 mendatang.

"Artinya, konflik ini sama-sama untuk kepentingan politis PDIP, Puan dan Ganjar hanya sedang diperankan saja," demikian kata Dedi.

Ganjar Pranowo ternyata memang tidak diundang dalam acara penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 yang dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Penegasan itu sebagaimana disampaikan langsung Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto.

"Tidak diundang! 'wis kemajon' (sudah telalu maju), 'yen kowe pinter, ojo keminter' (bila kamu pintar, jangan sok pintar-red)," tutur Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (23/5).

Bambang Pacul, sapaan akrabnya, lantas menyindir tentang gelagat Ganjar yang sedang bersiap menuju Pilpres 2024. Menurutnya, Ganjar terlalu berambisi sehingga meninggalkan norma kepartaian.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Paspampres Buka Suara soal Marhan Harahap Meninggal saat akan Salat Jumat

Rabu, 20 Maret 2024 | 10:50

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya