Berita

Tangkapan layar video dukungan jurnalis Malaysia, Zoraya Vadillo untuk Zaim Saidi/Repro

Bisnis

Beredar Video Zoraya Vadillo Mendukung Pasar Muamalah Zaim Saidi

MINGGU, 23 MEI 2021 | 08:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sekitar tiga bulan lalu, tepatnya 2 Februari, pendiri dan juga pengelola pasar muamalah di Depok, Zaim Saidi, ditangkap polisi karena dianggap telah melanggar Pasal 9 UU 1/1946 tentang Hukum Pidana (KUHP) dan Pasal 33 UU 7/2011 tentang Mata Uang.

Polisi menetapkan Zaim sebagai inisiator, penyedia lapak, dan pengelola pasar muamalah, di mana transaksi perdagangan bukan menggunakan rupiah, melainkan dinar (koin emas) dan dirham (koin perak).

Ia juga disebut menyediakan wakala induk, atau tempat menukarkan rupiah ke dinar dan dirham.

Transaksi perdagangan di pasar muamalah dianggap ilegal karena berdasarkan hukum, satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia adalah rupiah.

Pada 11 Maret, seorang jurnalis asal Malaysia, Zoraya Vadillo mengunggah video dukungan untuk Zaim lewat akun YouTube-nya.

Ia mengatakan, apa yang dilakukan oleh Zaim tidak ilegal. Bahkan selama 10 tahun terakhir, pria tersebut mendedikasikan diri untuk mendirikan pasar muamalah untuk membantu banyak pedagang.

Menurutnya, terdapat dua alasan yang membuat Zaim akhirnya menggunakan dinar dan dirham, alih-alih rupiah, dalam transaksi di pasarnya.

"Pertama, jika Anda tahu tentang mata uang Indonesia atau ekonomi, Anda akan tahu bahwa rupiah secara praktis tidak ada nilainya. Sebagai contoh, 1 dolar AS sama dengan sekitar Rp 14 ribu. (Namun) 70 tahun lalu, saat pertama kali ada, 1 dolar AS setara dengan sekitar Rp 3,5," ujarnya.

Ia menjelaskan, inflasi yang sangat bergejolak terjadi. Hal itu juga yang membuat 25 persen populasi di Indonesia hidup dalam kemiskinan.

Ketidakstabilan rupiah, lanjutnya, juga membuat banyak bisnis besar di Indonesia lebih banyak menggunakan dolar AS dalam transaksi.

Alasan lainnya yang membuat Zaim menggunakan dinar dan dirham adalah haramnya uang kertas, baik itu rupiah maupun mata uang lain, untuk dipakai berdagang dalam syariah Islam.

"Di mata syariah Islam, sebenarnya haram untuk digunakan berdagang," kata jurnalis yang juga seorang penulis dan pembawa acara itu.

Selain itu, ia mengatakan, Zaim hanya memberikan alternatif, di mana pasar mualamah didirikan untuk berdagang secara halal mengikuti Rasulullah SAW.

"Koin ini tidak ada hubungannya dengan alat pembayaran yang sah. Dia mencetak koin ke standar tertentu hanya untuk fasilitasi perdagangan di dalam pasar," lanjutnya yang mempertanyakan penangkapan Zaim Saidi.

Bareskrim Polri pada Maret lalu sudah mengabulkan permohonan penangguhan Zaim dengan alasan kemanusiaan. Sehingga ia dikenakan wajib lapor.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya